JawaPos,com – Masa pandemi tidak membuat siswa berhenti berkeasi. Itu terlihat pada para siswa SMAN 16 Surabaya yang tergabung dalam Alanza Student Company. Mereka mengembangkan bisnis di bidang retail kebutuhan alat dapur.
Selain mendesain dan memasarkan produk dengan brand La Cocina, para siswa tersebut mengajak masyarakat atau pengusaha-pengusaha kecil untuk belajar digital marketing. Presiden Director Alanza Student Company Lentera Kahanan Swarga mengatakan, ide produk tersebut berawal dari munculnya kebiasaan baru di masa pandemi. Salah satunya, memasak. Kegiatan memasak di masa pandemi kini menjadi hobi baru bagi masyarakat.
”Awalnya kami riset dulu kebutuhan pasar. Ada banyak hobi baru di tengah pandemi, mulai bercocok tanam hingga memasak. Kami memutuskan ambil pasar untuk kebutuhan alat dapur,” katanya kepada Jawa Pos di tengah-tengah kegiatan Training Facebook Ads secara daring di SMAN 16 Surabaya, Selasa (27/7).
Dari situlah, perusahaan rintisan yang dipimpinnya tersebut memutuskan untuk membuat produk alat dapur berupa set spatula dan cutting board lipat. Sekilas memang produk tersebut sering dijumpai di pasaran. Namun, produk karyanya didesain sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan masyarakat. ”Kami desain khusus alat dapurnya. Salah satunya menggunakan kayu mahoni yang berkualitas dan cocok untuk menjadi bahan dasar alat dapur,” ujar siswa kelas XI IPA tersebut.
Selain terbuat dari bahan kayu mahoni berkualitas, lanjut dia, cutting board tersebut didesain dengan model lipat. Kesan simpel dan minimalis pun terlihat. Jadi, dengan ukuran yang besar, cutting board tersebut tetap praktis disimpan. ”Biasanya ibu-ibu kan suka cutting board ukuran besar, tapi menghabiskan tempat penyimpanan. Desain kami lebih simpel dan praktis,” imbuhnya.
Lentera menjelaskan, desain cutting board juga dibuat dengan cekungan bagian tengah. Hal itu berfungsi untuk mengalirkan air sisa sayur-sayuran atau buah-buahan yang dipotong. ”Jadi, tidak bercecer dan kotor,” jelasnya.
Alat-alat dapur yang dibuat juga di-finishing agar antijamur. Selain itu, mengunakan stainless steel untuk bagian lipatan cutting board. Begitu juga dengan set spatula. Semua bahan dan cara pembuatannya sama.
”Kami mendesain sendiri produk kami. Dan, bekerja sama dengan industri kayu lokal untuk membantu memajukan bisnis. Sementara itu, finishing dilakukan tim produksi di perusahaan kami,” ujarnya.
Lentera mengatakan, produk tersebut baru diluncurkan sejak April. Penjualan produk dilakukan secara digital marketing, termasuk ke e-commerce. Meski terbilang baru, produk tersebut pun sudah terjual 50 set. ”Kami buka per batch. Sekarang sudah terjual lebih dari target kami,” ujarnya.
Dia berharap, ke depan perusahaannya dapat mengembangkan produk alat-alat dapur lainnya yang berbahan kayu. Selain itu, pihaknya ingin mematenkan produk La Cocina tersebut dan dapat berkembang memenuhi kebutuhan masyarakat. ”Melihat minat pasar yang tinggi, kami ingin mengembangkan produk kami. Meskipun masa pandemi, kami tetap bisa membagi waktu antara sekolah dan bisnis,” katanya.
Pembina Alanza Student Company Siti Fatika Dewi mengatakan, SMAN 16 Surabaya sudah kali ketiga mengikuti program Student Company yang bekerja sama dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI). Tahun lalu, tema produk yang ecopreneur. SMAN 16 juara I di tingkat Jawa Timur.
Kemudian, tahun ini temanya lebih ke digital marketing. ”Sebelum membuat produk, anak-anak memang melakukan survei pasar. Jadi, produk yang dijual memang sesuai dengan kebutuhan pasar,” katanya.