JawaPos.com – Selain Liga 1 musim 2021–2022, PT Liga Indonesia Baru (LIB) bersiap menggulirkan kompetisi Liga 2 musim 2021.
Direktur Operasional PT LIB Sudjarno menyatakan bahwa Liga 2 tidak terpisahkan dengan Liga 1.
’’Kami sudah sampaikan ke klub Liga 2. Paling tidak sebelum pertengahan September sudah akan dirancang juga,’’ ungkapnya saat virtual meeting semalam.
Saat ini, lanjut dia, beberapa persiapan tengah dimatangkan. Termasuk soal format, venue, hingga partner-partner yang masuk untuk menyokong Liga 2.
Sudjarno mengatakan, sejauh ini LIB belum menentukan format yang akan digunakan. Apakah empat wilayah, tiga wilayah, atau dua wilayah. ’’Kami merancang draf dan presentasikan nanti ke PSSI. Harapan kami Liga 2 juga bisa jalan,’’ bebernya.
Sebelumnya, ada kans Liga 2 bergulir di luar Pulau Jawa. Apalagi, dari tujuh tim yang mendaftar sebagai calon tuan rumah, ada lima tim luar Jawa. Yaitu, tiga dari Sumatera (PSMS Medan, Sriwijaya FC, PSPS Riau) dan dua dari Kalimantan (Kalteng Putra dan Persiba Balikpapan).
General Manager PSPS Riau Edward Riansyah menuturkan, pihaknya masih on track untuk menjadi tuan rumah dengan menyiapkan Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai, Pekanbaru.
’’Insya Allah kami masih on track. Persiapan dengan perawatan rutin (stadion),’’ ucapnya kepada Jawa Pos kemarin.
Perihal persiapan, tim juga siap dengan 25 pemain yang sudah dikontrak. ’’Kami berharap PSSI dan LIB berkomitmen untuk kompetisi. Dengan pemain yang ada, insya Allah kami yakin bisa berbuat sesuatu yang lebih untuk tahun ini,’’ ujarnya.
Manajer PSG Pati Doni Setiabudi berharap kickoff Liga 2 tidak lebih dari tiga pekan setelah Liga 1 bergulir. ’’Semoga saja Covid-19 menurun,’’ harapnya.
Dari sisi persiapan tim, pihaknya sudah sangat siap mengikuti kompetisi. Terlebih, saat ini sudah ada 28 pemain yang bergabung. Pemain terakhir yang bergabung adalah Ichsan Kurniawan. ’’Kami masih cari empat sampai lima pemain lagi,’’ katanya.
Ya, tim-tim Liga 2 sudah berdarah-darah selama ini. Tanpa ada kejelasan kompetisi, 24 peserta tetap mempersiapkan diri untuk menghadapi Liga 2. Dana yang terpakai sudah miliaran rupiah.
Presiden Hizbul Wathan FC (HWFC) Suli Daim juga berharap kickoff Liga 2 berlangsung tak lama setelah Liga 1. ’’Kami berharap berjalan sesuai dengan yang biasanya dilakukan,’’ ucapnya.
Jika tidak, beban klub kian berat. Biaya operasional pasti makin membengkak. ’’Seharusnya digelar. Sudah ada contohnya dengan prokes yang ketat dan tanpa penonton ketika Piala Menpora lalu, dan alhamdulillah berhasil,’’ imbuhnya.