JawaPos.com – Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) masih menunggu payung hukum, yakni Peraturan Presiden (perpres) untuk menjalankan Grand Design Olah Raga Nasional. Apabila sudah ada, pembinaan yang merata akan menjadi fokus utama dalam peningkatan prestasi olah raga.
Menpora Zainudin Amali menyampaikan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pihaknya diminta untuk melakukan review terhadap ekosistem pembinaan nasional. Jadi nantinya, tidak akan ada lagi cabang olahraga (cabor) unggulan, semua merupakan unggulan.
“Itu yang sedang kami lakukan di Kemenpora, review total ekosistem pembinaan olahraga nasional,” jelas dia dalam telekonferensi pers, Kamis (5/8).
Pihaknya juga telah berdiskusi dengan sejumlah elemen terkait, seperti perguruan tinggi dan para ahli dalam menghasilkan desain olah raga nasional tersebut. Dengan adanya ini, target olimpiade yang diselenggarakan menjadi jelas.
“Kalau ini jalan, maka kita punya panduan prestasi dari olimpiade ke olimpiade. Kami akan konsisten menjalankan itu. Kalau bertanya medali atau bonus, itu hanya sebagian kecil, ada suatu desain besar yang sedang kami kerjakan,” terangnya.
Apabila kebijakan ini terlaksana, maka tolok ukur pencapaian tidak hanya berupa capaian medali. Target utama adalah pemerataan 14 cabor unggulan yang potensial, seperti angkat besi, menembak, rowing hingga panahan.
“Apa kita akan kembali ke perolehan medali, saya jawab tegas tidak (jika desain olah raga nasional resmi)? Kalau hanya medali kita tidak memperluas basis cabor kita untuk berprestasi. Di luar bulu tangkis dan angkat besi, kita punya panahan, menembak, panjat tebing, atletik kita akan perkuat lagi,” imbuhnya.
Dengan pengembangan merata ini, medali dalam olimpiade tidak hanya diharapkan datang dari cabor bulu tangkis ataupun angkat besi. “Kita akhirnya berfokus pada cabor yang dipertandingkan dalam olimpiade yang secara konsisten, kita berjalan pelan-pelan. Apa Olimpiade Tokyo sudah dipandu grand desain, tentu belum,” pungkasnya.