JawaPos.com–Angka kasus aktif Covid-19 di Kota Bandung, Jawa Barat, terus mengalami penurunan selama beberapa hari terakhir. Hal tersebut dapat dilihat dari data Pusat Informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung, Kamis (5/8).
Tercatat angka kasus aktif Covid-19 di Kota Bandung sebanyak 6.851 orang pada Rabu (4/8). Sebelumnya pada Selasa (3/8), angka kasus aktif Covid-19 yakni sebanyak 7.062 orang.
Kasus aktif Covid-19 yang paling banyak terjadi pada Minggu (1/8) yakni sebanyak 9.118 orang. Saat itu jumlah orang terkonfirmasi bertambah 337 orang, sedangkan yang sembuh bertambah hanya 67 orang.
Namun, pada awal Agustus angka kesembuhan mulai meningkat lebih banyak setiap hari dari pada angka pertambahan kasus terkonfirmasi harian. Pada Senin (2/8), angka kesembuhan bertambah sebanyak 2.069 orang, lalu pada Selasa (3/8) bertambah 411 orang, kemudian pada Rabu (4/8) bertambah 416 orang.
Sedangkan selama rentang waktu tersebut, angka pertambahan kasus terkonfirmasi selalu lebih sedikit dari pada angka kesembuhan. Sejauh ini, angka kasus Covid-19 terkonfirmasi secara kumulatif di Kota Bandung sudah mencapai 38.318 orang dan 30.181 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh serta 1.286 orang lain meninggal dengan status Covid-19.
Selain itu, tingkat keterisian tempat tidur isolasi atau bed occupancy rate (BOR) di Kota Bandung pun terus alami penurunan. Di Kota Bandung ada 2.275 tempat tidur di 30 rumah sakit yang disediakan. Dari jumlah 2.275 tempat tidur yang disediakan, pada Minggu (1/8) hanya terisi sebesar 60,48 persen. Lalu pada Rabu (4/8) turun menjadi sebesar 57,26 persen.
Sementara itu, Provinsi Jawa Barat membutuhkan sekitar 15 juta dosis vaksin Covid-19 setiap bulan untuk bisa mewujudkan kekebalan kelompok terhadap penyakit yang disebabkan oleh infeksi SARS-CoV-2 pada akhir Desember. ”Kalau Desember harus beres, Jabar harus dikasih 15 juta dosis tiap bulan dengan total 76 juta dosis. Pertanyaan besar, apakah ini bisa dipenuhi? Kita akan menghabiskan apa yang diberikan,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil seperti dilansir dari Antara di Bandung.
Menurut dia, Provinsi Jawa Barat sudah menggunakan sebanyak 9,2 juta dosis dari sekitar 10 juta dosis vaksin Covid-19 yang diterima dari kementerian kesehatan. Selain membutuhkan tambahan pasokan vaksin, gubernur mengatakan, Provinsi Jawa Barat juga membutuhkan sekitar 22.000 petugas pelaksana vaksinasi guna mewujudkan kekebalan komunal terhadap Covid-19 pada akhir Desember.
”Kita juga butuh vaksinator baru. untuk mengejar Desember, kita butuh 22 ribu vaksinator, nakes (tenaga kesehatan), dan lain-lain,” kata Ridwan Kamil.
Menurut gubernur, pemerintah provinsi sudah mengoptimalkan pemanfaatan jatah vaksin dari kementerian kesehatan dan sumber daya yang tersedia untuk mencapai target penyuntikan 140.000 dosis vaksin setiap hari. Cakupan penyuntikan vaksin Covid-19 sebanyak itu, dicapai dengan dukungan dari pemerintah daerah, TNI, Polri, hingga perusahaan swasta.