JawaPos.com – Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Adde Rosi menyesalkan tindak kekerasan yang dilakukan dua personel Polisi Militer TNI Angkatan Udara (POM AU) di Bandara J Dimara Merauke, Papua. Legislator asal Banten tersebut meminta peristiwa serupa tidak terjadi di tempat lain dengan alasan apapun.
Istri Wakil Gubernur Banten ini meminta aparat anggota TNI AU agar selalu bertindak profesional dalam menghadapi persoalan apapun yang ada di lapangan.
“Seorang anggota TNI AU seharusnya berpegang pada standar operasional prosedur (SOP) yang ada dan tidak bertindak berlebihan. Apalagi jika benar korban merupakan seorang penderita disabilitas,” Tegas Adde Rosi kepada Rabu (28/7).
Menurut Adde, untuk menghasilkan personel yang profesional, hendaknya dilakukan sejak proses rekrutmen, pendidikan, dan selanjutnya dikontrol secara periodik.
“Sebab, dari seorang prajurit, yang diperlukan bukan saja kecakapan teknis militer melainkan juga sikap mental yang baik dan selalu bisa mengendalikan emosinya. Seorang prajurit juga hendaknya bisa menjadi panutan di masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, dia meminta TNI AU menegakkan hukum seadil-adinya kepada personel yang melakukan kekerasan terhadap masyarakat sipil tersebut.
“Itu (penegakan hukum-Red) juga sikap profesional yang harus ditunjukkan TNI AU,” pintanya.
Sebaliknya, kepada masyarakat, dia meminta untuk memberi kepercayaan kepada institusi TNI AU dan tidak melakukan aksi main hakim sendiri. Dia percaya, pimpinan TNI AU akan bersikap profesional dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan kasus ini.
Sebelumnya, aksi kekerasaan dilakukan oleh dua oknum anggota TNI Angkatan Udara di Merauke, Papua. Mereka terlihat menginjak seorang warga asli Papua setelah terjadi perselisihan. Korban diduga mengidap gangguan bicara atau tunawicara.
Peristiwa ini terekam oleh sebuah video pendek. Dalam tayangan terlihat jika korban sedang beradu mulut dengan warga lainnya. Tak lama dari itu dua oknum TNI AU menghampiri korban.
Salah satu pelaku langsung memiting tangan pelaku. Kemudian korban ditarik ke pinggir jalan, lalu ditengkurapkan di atas aspal. Satu pelaku langsung menginjak bagian punggung korban, sedangkan satu lainnya menginjak di bagian kepala.