JawaPos.com – Katakanlah Joe Biden bakal memimpin Amerika Serikat (AS) dua periode. Itu berarti Andrew Cuomo berkesempatan menggantikan kedudukannya saat dia sudah berusia 71 tahun.
Masih cukup ”muda” mengingat Biden, seniornya di Partai Demokrat, menjadi orang nomor satu di pemerintahan negeri adidaya itu kala sudah menginjak 77 tahun. Tak heran Demokrat mulai mengelus Cuomo sebagai “future president” (presiden masa depan). Apalagi rekam jejak kepemimpinannya di Negara Bagian New York, salah satu negara bagian penting di AS, terbilang baik. Terutama dalam penanganan pandemi Covid-19.
Sampai skandal itu menghantam. Dan, karirnya pun bisa dibilang kini hancur berantakan. Hasil penyelidikan yang dipimpin Jaksa Agung New York Letitia James mengungkapkan, Cuomo melakukan pelecehan seksual kepada 11 perempuan.
Salah satu korban, yang dalam penyelidikan hanya disebut sebagai Asisten Eksekutif #1, mengaku dia dilecehkan kala tengah bekerja di kantor Cuomo yang terletak di Executive Mansion, Albany, 31 Desember 2019.
Cuomo meminta agar mereka berswafoto. Namun, saat si asisten menyiapkan kamera, putra Mario Cuomo, juga mantan gubernur New York. meraba pantatnya setidaknya selama 5 detik. Itu membuat dia tercengang dan hasil fotonya buram.
Cuomo lantas meminta mereka berfoto lagi dengan pose duduk di sofa. Foto itulah yang lantas ada di tangan penyidik.
Itu hanyalah satu dari ribuan bukti yang dikantongi oleh penyidik terkait tindak pelecehan yang dilakukan oleh politikus 63 tahun itu. Dari hasil laporan penyelidan yang diungkap oleh Jaksa Agung New York Letitia James Selasa (3/8), ke-11 perempuan yang menjadi korban Cuomo terdiri dari pegawai, mantan pegawai, dan juga pihak di luar pemerintahan.
“Penyelidikan selama 5 bulan ini menyimpulkan bahwa Gubernur Andrew Cuomo telah melakukan pelecehan seksual pada beberapa perempuan dan karenanya dia telah melanggar hukum federal serta negara bagian,’’ ujar James dalam sesi konferensi pers seperti dikutip CNN.
Cuomo meminta maaf. Tapi, bukan berarti mengakui. Dia berdalih bahwa orang hanya salah menginterpretasikan sikapnya. Menurutnya, dia sudah 63 tahun dan mayoritas kehidupannya di bawah sorotan publik. Orang tahu siapa dirinya.
“Saya ingin Anda tahu bahwa saya tidak pernah menyentuh siapapun ataupun merayu secara tidak pantas” ujar Cuomo dalam pernyataannya pasca rilis yang dilakukan Jaksa Agung James seperti dikutip CNN.
Namun, desakan agar dia mundur kian menguat. Termasuk dari para elite Partai Demokrat, seperti Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
“Saya rasa dia harus mengundurkan diri,” tegas Biden Selasa malam seperti dikutip Agence France-Presse.
Salah satu korban Cuomo, Charlotte Bennett, menegaskan bahwa permintaan maaf Cuomo palsu. Jika tulus, dia pasti sudah mengundurkan diri.
Baca juga: Gubernur New York Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual, Ini Respons Biden
Perempuan 25 tahun itu dulu adalah ajudan Cuomo sebelum mengundurkan diri November 2020. Dia menuding Cuomo mengajaknya bersetubuh secara implisit. Cuomo mempertanyakan kehidupan seksnya dan menegaskan bahwa Bennett adalah perempuan dewasa dan Cuomo kesepian.
“Di depan umum dia belagak bodoh. Namun secara pribadi dia tahu telah melecehkan stafnya,” ujar Bennett di program CBS Evening News with Norah O’Donnell. “Bertanggung jawab artinya mengundurkan diri, jadi saya tidak mempercayainya,” tambahnya.