JawaPos.com – Para peneliti di Singapura membuktikan dalam penelitian bahwa vaksin Covid-19 berbasis messenger RNA (mRNA) yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna sangat efektif. Vaksin tersebut bisa melindungi pasien bergejala (simtomatik) dan parah akibat terinfeksi varian 1.617.2 (Delta).
Tim melakukan studi kohort retrospektif multi-pusat dari individu yang divaksinasi dan tidak divaksinasi yang telah dirawat di rumah sakit setelah infeksi Delta. Tim menemukan bahwa individu yang divaksinasi penuh dengan vaksin BNT162b2 Pfizer-BioNTech atau produk mRNA-1273 Moderna secara signifikan lebih kecil kemungkinannya berada pada kondisi sedang atau berat dibandingkan individu yang tidak divaksinasi.
Vaksinasi menunjukkan gejala yang lebih sedikit, peradangan sistemik yang lebih rendah, dan hasil klinis yang lebih baik. Itu juga terkait dengan penurunan viral load. Versi pra-cetak dari makalah penelitian tersedia di server medRxiv*, sementara artikel masih harus ditinjau rekan sejawat.
Baca juga: Masalah Baru di Singapura, Covid-19 Menyebar di Kalangan Sopir Bus
Uji klinis fase 3 vaksin berbasis mRNA telah menunjukkan kemanjuran 92 persen hingga 95 persen dalam mencegah penyakit simtomatik dan parah setelah infeksi SARS-CoV-2. Protein lonjakan adalah struktur utama yang digunakan virus untuk menginfeksi sel dan target utama antibodi yang mengikat dan menetralkan setelah infeksi atau vaksinasi alami.
Sementara varian yang menjadi perhatian seperti B.1.1.7 (Alpha), B.1.351 (Beta), P.1 (Gamma), dan B.1.617.2 (Delta) semuanya telah terbukti menunjukkan peningkatan penularan, B. Strain 1.1.7 dan B.1.617.2 (Delta) juga telah dikaitkan dengan peningkatan keparahan penyakit dan rawat inap.
Menyusul munculnya varian Delta di India, varian ini dengan cepat menyebar ke negara lain.
Baca juga: Peneliti Singapura Temukan Kombinasi Obat untuk Lawan Covid-19 Delta
Vaksinasi gratis dengan Pfizer-BioNTech atau Moderna tersedia untuk semua penduduk Singapura, mulai dari lansia dan mereka yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi seperti petugas kesehatan. Pada 19 Juli 2021, lebih dari 6.837.000 dosis vaksin telah diberikan dan sekitar 2.792.400 individu telah divaksinasi lengkap.
Hasil Penelitian
Peserta dalam penelitian direkrut antara 1 April dan 14 Juni 2021, di lima lokasi penelitian yakni Pusat Nasional untuk Penyakit Menular, Rumah Sakit Umum Singapura, Rumah Sakit Universitas Nasional, Rumah Sakit Umum Changi, dan Rumah Sakit Sengkang. Dari 218 orang yang didiagnosis dengan infeksi B.1.617.2 melalui pengujian reaksi berantai polimerase (PCR), 88 telah menerima vaksin.
Sebanyak 71 individu telah divaksinasi penuh dan oleh karena itu memenuhi definisi untuk infeksi terobosan vaksin. Dan, 66 dari peserta tersebut (93 persen) telah menerima dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech BNT162b2.
Individu yang tidak divaksinasi memiliki tingkat biomarker yang lebih tinggi dan lebih parah, termasuk jumlah limfosit, protein C-reaktif, laktat dehidrogenase, dan alanin transferase. Dan lebih mungkin mengalami gejala berat yang memerlukan suplementasi oksigen atau pneumonia.