JawaPos.com – Penularan Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Penambahan kasus positif Covid-19 per 28 Juli 2021 dilaporkan mencapai 47.791 kasus. Salah satu faktor masih adanya kenaikan kasus disinyalir akibat masyarakat belum divaksinasi.

Adapun berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia (IPI) dikatakan bahwa masih ada sekitar 41 persen masyarakat yang enggan ikut vaksinasi. Untuk itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi menilai edukasi masyarakat terkait vaksinasi dan pencegahan penularan Covid-19 sangat penting.

“Sebaran Covid-19 masih tinggi. Perlu edukasi publik secara intensif oleh semua pihak, tidak terkecuali penyuluh agama, utamanya terkait vaksinasi dan protokol kesehatan,” terang Wamenag di Jakarta, Rabu (28/7).

Sebagai garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan umat, Wamenag mengajak penyuluh agama untuk terus intensifkan edukasi tentang Covid-19. Khusus kepada penyuluh agama Islam, Wamenag berharap edukasi bisa dilakukan bersama dengan para ulama dan tokoh masyarakat sampai tingkat majelis taklim yang menjadi binaan mereka.

“Rata-rata penyuluh agama Islam mempunyai hubungan baik dengan tokoh agama dan masyarakat. Mereka juga memiliki binaan majelis taklim, bahkan ada yang sampai empat atau lima majelis taklim. Ini bisa dioptimalkan dalam proses edukasi,” tuturnya.

“Selain terkait protokol kesehatan dalam pencegahan penularan Covid-19, edukasi juga bisa dilakukan terkait pentingnya vaksinasi serta imbauan menghindari berita-berita hoaks yang menyesatkan,” sambung dia.

Wamenag pun mengingatkan bahwa proses edukasi yang dilakukan penyuluh agama juga harus tetap memperhatikan protokol kesehatan dan disiplin 5M. Pihaknya juga saat ini tengah mengupayakan dan mengoordinasikan dengan pihak terkait agar rumah ibadah, pesantren, dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya bisa dioptimalkan dalam upaya percepatan vaksinasi.

“Pemerintah sedang menggerakkan percepatan vaksinasi. Kemenag tengah berupaya pro aktif, berharap rumah ibadah, pesantren, dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya bisa dioptimalkan dalam percepatan ini,” tutur dia.

“Pesantren saya kira sangat strategis dalam percepatan vaksinasi untuk anak-anak. Ribuan bahkan mungkin jutaan santri, usianya di atas 12 tahun,” tandasnya.

By admin