JawaPos.com – Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri telah menyelesaikan masalah seorang warga di Bekasi yang gagal divaksin lantaran Nomor Induk Kependudukan (NIK) digunakan orang lain. Tetapi kini, warga yang bernama Wasit Ridwan,47, itu sudah berhasil divaksin kemarin.
“Kami bergerak cepat. Kemarin kasus sudah selesai, setelah dicek oleh Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Bekasi data Pak Wasit benar, NIK tersebut adalah miliknya,” kata Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrullah dalam keterangannya, Kamis (5/8).
Zudan menyampaikan, jajaran Dukcapil Kabupaten Bekasi langsung melakukan pengecekan terhadap NIK milik Wasit. Setelah melakukan koordinasi, Wasit langsung mendapatkan program vaksinasi.
“Langsung koordinasi dengan Dinkes Bekasi. Yang bersangkutan sudah divaksin kemarin. Kemenkes nanti yang melacak kemungkinan penyalahgunaan NIK tersebut di tempat vaksin,” ujar Zudan.
Zudan menyampaikan, langsung merapatkan masalah tersebut untuk mencegah hal tersebut berulang. Sehingga dalam rapat bersama dengan Kemenkes, Kominfo, BPJS Kesehatan dan PT Telkom menyepakati, data vaksin menggunakan NIK.
“Kita semua sepakat untuk data vaksin harus bersumber dari NIK Dukcapil. Untuk itu tanggal 6 (Agustus 2021), hari Jumat lusa akan ditandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan aplikasi PCare BPJS Kes dan aplikasi PeduliLindungi Kominfo serta Kemenkes dengan Dukcapil untuk integrasi data dengan NIK,” ujar Zudan.
Zudan menyatakan, Kemendagri mendukung penuh aplikasi PeduliLindungi dan PCare, serta meminta persoalan salah NIK dan warga yang belum punya NIK dalam proses vaksinasi dicarikan solusi yang tepat untuk masyarakat. Melalui integrasi data menggunakan NIK Dukcapil, diharapkan masalah tersebut akan dapat diminimalkan.
Baca juga: Survei BPS Jatim: 19 Persen Warga Enggan Divaksinasi Covid-19
“Kami pun di Dukcapil akan membantu sosialisasi Surat Edaran Kemenkes tentang pelaksanaan vaksinasi dan Perjanjian Kerja Sama kepada Dinas Dukcapil Daerah seluruh Indonesia agar saling membantu terselenggaranya vaksinasi,” tandas Zudan.