JawaPos.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara serah terima jabatan serta kenaikan pangkat terhadap beberapa Pejabat Utama (PJU) Mabes Polri dan tujuh Kapolda. Sigit menyampaikan beberapa pesan penting yang harus dipedomani dan dijalankan saat bertugas. Diantaranya adalah mengawal seluruh kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga menjaga tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
Mengawali sambutannya, Sigit menekankan kepada seluruh pejabat yang baru dilantik untuk terus memperhatikan situasi lingkungan global yang penuh dengan ketidakpastian. Sebagaimana pesan Presiden Jokowi ketika Rapat Pimpinan (Rapim TNI-Polri.
“Pak Presiden berkali-kali menyampaikan, Polri harus betul-betul mengawal kebijakan beliau dalam menghadapi inflasi dan transformasi ekonomi. Dalam menghadapi situasi ini, hilirisasi, investasi, dan program lain yang harus dikawal. Tolong ini betul-betul bisa kita laksanakan,” kata Sigit di Gedung Rupatama Polri, Jakarta Selatan, Jumat (31/3).
Sigit mengingatkan ke pejabat yang baru dilantik maupun seluruh personel Polri untuk menghindari hal-hal yang berpotensi memberikan dampak negatif dan mencoreng nama baik Korps Bhayangkara. Apalagi, saat ini di tengah pesatnya kemajuan media sosial serta keterbukaan informasi.
“Kurangi dan jaga hal-hal yang bisa berdampak negatif terhadap institusi Polri. Tolong saya wanti-wanti, jaga betul, baik di diri kita, maupun anggota kita. Sehingga kita semua saling mengingatkan,” ujar Sigit.
Sementara itu, Sigit menegaskan kalau seluruh personel Kepolisian harus terus meningkatkan kualitas pelayanan publik serta bergerak cepat dalam menangani keluhan dan aspirasi masyarakat. Sehingga, Sigit menginstruksikan untuk terus mendorong serta mengoptimalkan program Quick Wins, yang telah disiapkan untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.
Optimalisasi pelayanan dan respon cepat, menurut Sigit, akan memengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri yang saat ini berada di angka 70,8 persen. Oleh karena itu, Sigit mengatakan seluruh personel Polri harus kompak, solid, dan bekerja keras untuk dapat meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap kepolisian.
Lembaga survei Indikator Politik menyatakan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Polri berada diangka 70,8 persen. Survei itu dilaksanakan pada 9-16 Februari 2023 dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 orang.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras dari rekan-rekan semua, kemarin tingkat kepercayaan publik kita sudah kembali di angka 70,8 persen. Saya mohon untuk terus didorong dengan kerja rekan-rekan. Respon cepat terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat. Kualitas pelayanan terus kita tingkatkan. Sehingga kemudian birokrasinya juga bisa kita persingkat dengan kemajuan teknologi yang ada. Sehingga memudahkan dan mengurangi terjadinya potensi-potensi penyalahgunaan wewenang,” ucap Sigit.
Lebih lanjut dia menambahkan, seluruh anggota Polri harus dapat meningkatkan komunikasi publik yang baik. Sehingga, tidak terjadi sumbatan komunikasi kepada khalayak luas.
Demi mewujudkan Polri yang Presisi, setiap personel Polri harus menguasai tiga kompentensi. Yakni teknis, kepemimpinan, dan etika. Dengan menanamkan hal itu, Sigit akan terwujud sumber daya manusia (SDM) Polri yang unggul.
“Semua harus kita jaga dengan baik. Sinergitas, kekompakan serta soliditas dalam menjaga apa yang menjadi tugas dan kewajiban yang harus kita laksanakan betul-betul harus kita laksanakan dengan baik, dengan ikhlas. Sehingga semuanya bisa berjalan dengan sempurna sesuai apa yang kita harapkan,” papar Sigit.
Di sisi lain, Sigit menginstruksikan kepada jajaran kepolisian untuk mengamankan serta mengawal seluruh agenda tingkat nasional maupun internasional. Untuk di dalam negeri, dalam waktu dekat ini Sigit menginstruksikan untuk mempersiapkan dan mengamankan seluruh kegiatan yang berlangsung di Bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri.
“Dalam waktu dekat kita akan masuk kegiatan rutin tahunan Ramadan dan mudik Lebaran. Yang aktivitas kegiatan masyarakat semakin meningkat. Apa yang menjadi masalah-masalah di lapangan tolong betul-betul diperhatikan,” tutur eks Kabareskrim Polri itu.
Terkait arus mudik dan balik Lebaran, Sigit mengingatkan kepada jajarannya untuk mempersiapkan seluruh kesiapan dengan matang dan sejak dini. Apalagi, arus mudik pada tahun ini diperkirakan mencapai 123 juta orang. Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
“Butuh kerja ekstra. Tahun lalu diperkirakan akan terjadi kemacetan luar biasa. Alhamdulilah bisa kita atasi. Maka di tahun ini kita harapkan dengan adanya peningkatan volume yang ada, kita jauh-jauh hari sudah harus mempersiapkan diri. Sehingga masyarakat betul-betul bisa melaksanakan mudik dengan lancar, aman, dan selamat. Ini menjadi tugas dan pertaruhan kita,” kata mantan Kapolda Banten itu.
Tak hanya itu, Sigit juga menekankan soal menjaga dan mengawasi ketersediaan serta fluktuasi harga bahan pokok penting di Bulan Ramadan. Mengingat hal itu bisa berdampak pada roda perekonomian.
Sedangkan untuk agenda internasional, Sigit menuturkan bahwa kesiapan pengamanan juga harus dilaksanakan sejak dini terkait dengan pelaksanaan ASEAN Summit di Indonesia. “Kita pernah mengalami success story saat pengamanan KTT G-20. Untuk ASEAN Summit kita persiapkan dengan sebaik-baiknya. Sehingga nama bangsa kita tetap harum di mata internasional,” ujar Sigit.