JawaPos.com – Pengamat politik Rocky Gerung ikut buka suara terkait batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Menurut Rocky, semestinya tidak ada bias antara kenikmatan menonton sepak bola dan keinginan untuk Palestina merdeka dengan cara menolak timnas Israel datang.
Rocky berpendapat bahwa keinginan masyarakat penggila sepak bola untuk menyaksikan Piala Dunia U-20 pastinya lebih besar dari penegakkan ideologi yang melatarbelakangi penolakan Israel.
“Netizen (yang marah Piala Dunia U-20 batal, Red) tentunya tidak anti Palestina. Kalau soal Palestina, semua warga negara Indonesia ingin Palestina merdeka. Tapi ini adalah (persoalan) hiburan paling mewah (menonton Piala Dunia). Ini soal olahraga,” ujar Rocky Gerung dalam sesi wawancara di channel YouTube-nya.
“Orang-orang ini (yang menolak kedatangan timnas Israel hingga akhirnya Piala Dunia batal, Red) nggak ngerti bahwa niat untuk menonton bola itu lebih tinggi dari sinyal-sinyal ideologi di belakang penolakan itu. Netizen juga bilang bahwa setelah nonton bola, mereka juga akan tetap anti Israel. Hal-hal semacam ini kok nggak dipikirin?” sambungnya.
Rocky Gerung juga menegaskan bahwa pihak-pihak yang lantang melakukan penolakan, salah satunya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sudah gagal bernalar dan membaca situasi bahwa isu politik dan olahraga seharusnya dua hal terpisah yang tak bisa dicampur baur.
“Harunya ya biarkan saja mereka (timnas Israel) main di situ (Indonesia). Setelah mereka pulang, (silakan) demo lagi soal Palestina. Dua hal ini tidak bisa mereka (Ganjar dkk) pahami. Kenikmatan nonton bola itu tidak ada urusannya dengan politik. Tidak ada urusannya dengan permusuhan Israel dan Palestina,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku kecewa dan sedih atas batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia, dikutip dari ANTARA.
“Saya tahu keputusan ini membuat banyak masyarakat kecewa. Saya pun sama, merasakan hal itu, kecewa dan sedih,” kata Jokowi dalam pernyataan secara daring yang disaksikan melalui tayangan Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis (30/3).
Presiden mengatakan dirinya telah mendapatkan informasi atas pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia oleh FIFA pada Rabu (29/3) malam.
Menurut Jokowi, keputusan FIFA itu harus dihormati.
“Tentunya kita harus menghormati keputusan tersebut. Saya tahu keputusan ini membuat banyak masyarakat kecewa,” ujar dia.
Dia mengaku telah meminta Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk terus berupaya semaksimal mungkin agar persepakbolaan nasional tidak terkena sanksi FIFA, termasuk kesempatan menjadi tuan rumah ajang internasional lain.