JawaPos.com – Mata publik banyak yang tertuju pada rapat antara Menkopolhukam Mahfud MD dengan Komisi III DPR pada Rabu (29/3). Pada rapat yang digelar sampai malam itu, banyak informasi sensitif yang disampaikan Mahfud MD. Diantaranya masih adanya kasus korupsi yang melibatkan oknum anggota DPR hingga makelar kasus oleh pejabat negara.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin turut merespon dinamika yang muncul dalam rapat tersebut. Ma’ruf mengatakan informasi-informasi kasus hukum pada rapat itu, bisa dijadikan sebuah pelajaran. Khususnya pelajaran untuk bersih-bersih dari praktik korupsi dan kejahatan sejenis lainnya.
“Momentum ini adalah feed back buat kita untuk memicu kita melakukan perbaikan dari semua unsur,” katanya usai menyampaikan kuliah umum di kampus UIN Ar-raniry Aceh pada Kamis (30/3). Dia mengatakan perbaikan di semua unsur itu meliputi di tingkat eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Ma’ruf menegaskan dirinya tidak melihat kasus-kasus itu sebagai apapun. Melainkan khusus sebagai pelajaran penting bagi semuanya. Ma’ruf mengatakan saat ini semua sektor harus melakukan perbaikan. Baginya antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif memiliki banyak keterkaitan. Sehingga dalam upaya perbaikan, juga harus dilakukan bersama-sama.
Seperti diketahui rapat Komisi III dengan Menkopolhukam Mahfud MD digelar untuk mendalami informasi tindak pidana pencucian uang (TPPU) jumbo di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Semula nominalnya Rp 300 triliun, kemudian membengkak jadi Rp 349 triliun. Diantara penjelasan Ma’ruf adalah TPPU itu dilakukan secara berjamaah dan melibatkan ratusan oknum pegawai Kemenkeu.
Tetapi oleh Menkeu Sri Mulyani Indrawati, kasus tersebut diambil sepotong-sepotong atau sebagian. Diibaratkan Mahfud kasus TPPU itu seperti segerombol buah anggur atau apel. Tetapi kemudian dipilih atau dipetik beberapa saja. Kejahatan TPPU selalu identik dengan pelibatan banyak orang atau lembaga.
Dalam rangkaian penyampaian kuliah umum itu, Ma’ruf amin dinobatkan sebagai Bapak Ekonomi Syariah dari UIN Ar-raniry Aceh. Ma’ruf menyampaikan terima kasih atas penobatan tersebut. Dia menekankan yang ia lakukan untuk ekonomi syariat di Indonesia hanya sebagian kecil saja. “Padahal saya merasa sedikit ambil peran. Saya sekrup atau bautnya saja,” katanya.