JawaPos.com – Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan Kereta Api Makassar-Parepare yang diresmikan Presiden Joko Widodo, pada Rabu (29/3) kemarin, telah terintegrasi dengan Bus Trans-Mamminasata.
“Jalur KA Makassar–Parepare telah terhubung dengan layanan Bus Trans-Mamminasata koridor Mall Panakukkang–Bandara Internasional Hasanuddin–Stasiun Maros via Jalan Tol,” kata Djoko Setijowarno dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Kamis (30/3).
Ia menjelaskan, Bus Trans-Mamminasata beroperasi di wilayah aglomerasi Mamminasata, yakni Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar sejak 13 November 2021. Bus tersebut melayani trayek dengan panjang 196 km.
Adapun kini, bus trans tersebut sudah beroperasi di 4 koridor, yaitu Mall Panakukkang Square–Pelabuhan Galesong 69 km, Mall Panakukkang Square–Bandara Internasional Sultan Hasanuddin 51 km.
“Lalu, Kampus 2 Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP)–Kampus 2 Politeknik Ilmun Pelayaran (PIP) 43 km dan Kampus Teknik Unhas Gowa-Mall Panakukkang Square 33 km,” jelasnya.
Lebih lanjut, Djoko yang merupakan akademisi Program Studi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini mengungkapkan bahwa kehadiran KA Makassar-Parepare ini membuat lebaran di Sulawesi Selatan berbeda bagi masyarakat.
Pasalnya, dengan telah beroperasinya KA Makassar–Parepare, masyarakat di Sulawesi Selatan sudah dapat menikmati moda KA sebagai angkutan lebaran. Tak hanya Sulawesi, nantinya transportasi ini juga akan beroperasi di Kalimantan.
“Moda KA tidak hanya dapat dinikmati masyarakat di Jawa dan sebagian Sumatera. Pembangunan perkeretaapian sudah merambah ke Pulau Sulawesi dan tidak lama lagi akan beroperasi di Pulau Kalimantan,” lanjutnya.
Djoko juga membeberkan, jalur Makassar-Parepare akan melintasi lima kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, yaitu Kota Makassar, Kab. Maros, Kab. Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Kab. Barru, serta Kota Parepare. Direncakanan terdapat 23 stasiun di sepanjang jalur ini.
Di Makassar, jalur kereta terkoneksi dengan Pelabuhan Makassar New Port, sedangkan di Kabupaten Barru terhubung dengan Pelabuhan Garongkong. Jalur ini juga akan dihubungkan dengan Bandara Sultan Hasanuddin di Kabupaten Maros.
Ia menyebut, rel Kereta api di Sulawesi Selatan memiliki lebar 1.435 milimeter dan jauh lebih lebar dari rel KA yang ada di Jawa dan Sumatera. Dengan rel yang lebar akan mampu menampung kapasitas yang lebih besar.
“Bahkan dengan lebar rel 1.435 milimeter, kecepatan maksimal kereta api Trans-Sulawesi mencapai 200 kilometer per jam. Di Jawa, dengan lebar rel 1.067 milimeter, kecepatan tertinggi 120 kilometer per jam,” tandasnya.