Tidak ada yang mengajari secara langsung cara bermain angklung pada Prihyanti Lumbanraja. Dia belajar sendiri lewat YouTube. Tapi, justru dia menjadi pionir komunitas dan perkumpulan angklung yang mulai menyebar di Surabaya.
NURUL KOMARIYAH, Surabaya
TERKUNGKUNG akibat pandemi pada 2021 lalu membuat grup line dance Five March merasa bosan. Mereka tidak bisa lagi tampil ke mana pun karena mesti mengikuti anjuran untuk stay at home.
Rasa bosan itu selanjutnya mencetuskan niat mereka untuk belajar angklung. Prihyanti yang menjadi salah satu anggota Five March pun sigap mengambil langkah.
Dia membuka channel YouTube Mang Udjo Bandung untuk belajar angklung secara otodidak. Hanya butuh sepekan baginya untuk betul-betul bisa memainkan angklung. Dia lantas mengajarkan skill itu kepada teman-temannya anggota Five March yang lain.
’’Kami akhirnya tiga puluh orang bikin grup angklung yang namanya G’ma Rinor.
Itu singkatan dari Grandma Rindu Order. Karena pada saat itu kami cuma latihan terus saja, tapi tidak pernah tampil di mana-mana,’’ kenang perempuan yang akrab disapa Yanti itu, lantas terbahak.
G’ma Rinor pun disebutnya sebagai pionir grup angklung di Surabaya. ’’Awalnya ya kluntang klunting seperti lagi main-main. Tapi, kok lama-lama animonya di luar ekspektasi. Saya tidak pernah berpikir sampai bisa mengajari banyak orang. Sekarang sehari bisa ngajar di tiga tempat,’’ ungkapnya.
Yanti menuturkan, belajar angklung terbilang mudah. Asal paham notasi, bisa menyanyi, dan mampu mengaransemen lagu. Pada awalnya, dia belajar menggunakan lagu The Beatles yang dianggap notasinya mudah untuk dimainkan dengan angklung. Setelah itu, baru belajar lagu dengan notasi yang lebih susah.
Setelah pandemi mereda, G’ma Rinor mulai diundang tampil di beberapa acara. Dari situlah awal mula banyaknya perkumpulan dan komunitas yang menyatakan tertarik untuk belajar angklung dan minta diajari oleh Yanti.
Termasuk ibu-ibu yang tinggal di kompleks rumah Wali Kota Eri Cahyadi. Ibu-ibu di sana lantas membentuk grup angklung bernama Gita Kencana. Ada juga grup paduan suara Happy Voice yang beranggota istri-istri pegawai Telkom.
’’Animo untuk belajar angklung betul-betul di luar ekspektasi saya. Saya tidak terpikir akan sampai sebegini besar. Kalau ditotal, sudah ada 10 grup dengan total kurang lebih 200 anggota yang sudah saya ajari angklungan,’’ imbuh ibu tiga anak dan dua cucu itu.
Menurut dia, kegiatan seperti berlatih angklung punya banyak manfaat, terutama untuk mereka yang sudah lansia. Salah satunya, mencegah demensia sekaligus sebagai sarana rekreatif.