JawaPos.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan, anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan penanganan Covid-19 disektor kesehatan tahun ini bisa di atas Rp 300 triliun. Jumlah tersebut membengkak dari yang alokasikan yaitu sebesar Rp 214,9 triliun.
“Total anggaran kesehatan tahun ini diproyeksikan bahkan bisa mencapai di atas Rp 300 triliun, sebuah angka yang luar biasa besar,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, secara virtual, Rabu (4/8).
Sri Mulyani menjelaskan, kehadiran virus Covid-19 varian Delta membuat anggaran penanganan membengkak. Sehingga, secara keseluruhan anggaran PEN dan penanganan Covid-19 tahun ini sudah naik menjadi Rp 744,75 triliun dari angka sebelumnya yaitu Rp 699,43 triliun.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Sulitnya Jelaskan PPKM Berlevel Ke Masyarakat
“APBN kita bekerja luar biasa keras dalam menghadapi Covid,” ucapnya.
Selain anggaran kesehatan, lanjutnya, pemerintah juga harus menyiapkan dana perlindungan sosial yang diperpanjang. Sehingga, membuat alokasi anggaran perlindungan sosial juga naik menjadi Rp 187,84 triliun dari sebelumnya Rp 153,83 triliun.
Adapun yang mencakup bantuan sosial yang diperpanjang diantaranya, Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, Bantuan Sosial Tunai (BST), beras Bulog, diskon listrik, Bantuan Subsidi Upah (BSU), sampai bantuan kuota internet untuk para pelajar hingga akhir tahun.
“Jadi APBN kita resourcenya sangat masif dan signifikan untuk membantu masyarakat dalam musibah yang luar biasa,” pungkasnya.