JawaPos.com – Korlantas menyiapkan berbagai rekayasa lalu lintas selama mudik Lebaran tahun ini. Meski jumlah pemudik meningkat tajam ketimbang tahun lalu, waktu tempuh ditargetkan bisa lebih cepat dan keselamatan dalam arus mudik dapat ditingkatkan.
Direktur Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Cucu Mulyana menuturkan, sebanyak 123,8 juta pemudik tahun ini akan didominasi tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk kendaraan, mobil dan sepeda motor diprediksi mendominasi. “Kami imbau tidak memakai sepeda motor untuk perjalanan yang waktu tempuhnya mencapai 8 jam,” paparnya.
Dia melanjutkan, pemudik yang ingin membawa sepeda motor sebaiknya mengikuti program mudik gratis. Sebab, motornya nanti bisa diangkut. “Ada program ini di sejumlah instansi,” ujarnya.
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 18 April dan puncak arus balik 25–26 April. Jalan tol, kata dia, bakal menjadi jalur terfavorit. “Seperti jalan tol trans-Jawa, tol Cipularang, dan lainnya,” urainya dalam acara dialog publik yang digelar Divhumas Polri kemarin.
Selain itu, Kementerian Perhubungan akan memberlakukan pembatasan kendaraan barang pada tiga tahap. Yakni, 17 April hingga 21 April, 24 April sampai 26 April, dan 29 April hingga 2 Mei. “Tiga kali pembatasan kendaraan barang,” ucapnya.
Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan mengatakan, Operasi Ketupat 2023 menargetkan waktu tempuh yang cepat serta terciptanya keamanan dan keselamatan lalu lintas di semua jalan. Baik jalan tol, arteri, maupun akses tempat wisata. “Kami berupaya menurunkan angka korban kecelakaan lalin dan melancarkan distribusi logistik sekaligus BBM,” jelasnya.
Menurut dia, jadwal contraflow dan one way akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan alias fleksibel. Bahkan, di luar jadwal yang ditentukan, bisa diberlakukan rekayasa lalin sesuai kebutuhan. “Ini perlu disosialisasikan ke masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, menjelang momen mudik Lebaran 2023, Kementerian PUPR terus berkoordinasi dengan berbagai pihak demi kesiapan dan kenyamanan pelayanan jalan nasional maupun jalan tol. Termasuk antisipasi peningkatan jumlah pengguna jalan.