JawaPos.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga mendukung operasional dan kemantapan kondisi jalan tol selama musim mudik pada momen Lebaran 2023. Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian memastikan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti Kementerian Perhubungan, Polri (Korlantas), BMKG, BUJT, serta K/L lain yang terkait demi kesiapan dan kenyamanan pelayanan jalan tol, serta antisipasi peningkatan jumlah pengguna jalan menjelang Lebaran 2023.
“Kementerian PUPR akan terus melakukan evaluasi dengan pihak-pihak terkait untuk penyempurnaan dan untuk perbaikan layanan, khususnya transportasi jalan dalam menghadapi persiapan lebaran di tahun ini,” kata Hedy dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (29/3).
Sebagai upaya mendukung kelancaran arus lalu lintas, kenyamanan pengguna jalan serta tempat istirahat selama momen Lebaran 2023. Pihaknya memastikan, kesiapan dan kemantapan jalan tol untuk dioperasionalkan pada momen tahunan ini, termasuk dengan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP/Rest Area).
Kementerian PUPR memastikan, jalan tol Trans Sumatera yang operasional sepanjang 738 km memiliki TIP sejumlah 27 TIP (20 TIP A dan 7 TIP B) dengan Ruas Jalan Tol Fungsional meliputi Sigli – Banda Aceh (Seksi 5 dan 6 Blang Bintang – Kutobaro – SS Baitussalam, 12,4 km), dan Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Seksi Kuala Tanjung-Pematang Siantar 96,5 km).
Untuk Jalan Tol di Pulau Jawa yang operasional sepanjang 1.716 km dengan TIP sebanyak 90 TIP. Dengan rincian, 56 TIP A, 34 TIP B, dan 0 TIP C. Selain Rest Area, pihaknya juga mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2023 dengan penambahan ruas tol operasi di Pulau Jawa.
“Seperti Bekasi – Cawang – Kp. Melayu (Seksi 2A Jaka Sampurna – Kayuringin – Ujung, 4,88 km), Semarang Demak (Seksi 2 Sayung – Demak, 16,01 km) dan Ramp 2,4,5, dan 8 Junction Wringinanom-Krian-Legundi-Bunder-Manyar,” jelas Hedy.
Kemudian, potensi jalan tol fungsional lebaran di Pulau Jawa meliputi jalan tol Cinere-Jagorawi Seksi 3B: Krukut-Limo (2,2 km), jalan tol Serpong-Cinere Seksi 2: Pamulang-Cinere (3,6 km), jalan tol Cibitung-Cilincing, Seksi 4: Taruma Jaya-Cilincing (7,3 km), jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan Seksi Cimalaka-Dawuan, Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan 11,40 km, Seksi 2 Pamulihan-Sumedang 17,05 km, dan Seksi 3 Sumedang-Cimalaka 4,05 km (total 32,5 km).
Lalu, jalan tol Ciawi-Sukabumi Seksi 2: Cigombong-Cibadak (11,9 km), jalan tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2A: Jatikarya-Cikeas (3,5 km), jalan tol Pasuruan-Probolinggo Seksi 4A: ProbolinggoTimur – IC Gending (8,6 km), jalan tol Serpong-Balaraja Seksi IB: CBD-Legok (5,4 km), dan jalan tol Jakarta Cikampek II Selatan Paket 3: Kutanegara-Sadang (8,5 km).
“Sementara, untuk Jalan Tol Bali-Mandara operasional sepanjang 10,07 km dan ruas lintas jalan nasional yang siap digunakan di Pulau Bali sepanjang 363,3 km terdiri dari Jalan Lintas Selatan dan Jalan Lintas Utara dengan kondisi Mantap 98,3 persen,” tambah Hedy.
Lebih lanjut, Kementerian PUPR juga memastikan akan terus melakukan dukungan operasional manajemen lalu lintas melalui koordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Korlantas Polri dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Terutama guna menunjang pelaksanaan kebijakan terkait kelancaran lalu lintas, layanan transaksi tol, layanan konstruksi, serta penyediaan aplikasi Tol Kita.
Aplikasi tersebut disediakan, kata Hedy, untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai kondisi lalu lintas, prakiraan cuaca, call center, peta jalan tol, dan info TIP.
“Dilakukan pula peningkatan kualitas dan estetika jalan tol dengan beautifikasi dan landscaping dengan kegiatan pengecatan marka jalan, pemeliharaan guard rail, jembatan/JPO/overpass, pembatas beton, dan penanaman serta perawatan pohon,” tutup Hedy.