JawaPos.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian jalur kereta api (KA) Makassar-Parepare Antar Maros-Barru, Rabu (29/3). Peresmian ini dilakukan di Depo Kereta Api Maros, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim pada siang hari ini saya resmikan pengoperasian jalur kereta api Makassar-Parepare Antar Maros-Barru dan Depo Kereta Api Maros,” kata Jokowi saat peresmian.
Dalam kesempatan ini, Jokowi menekankan pentingnya pembangunan transportasi massal yang dapat menghubungkan antarprovinsi, kabupaten, dan kota di tanah air. Menurut Jokowi, keterlambatan pembangunan transportasi massal yang terjadi di hampir semua kota besar, memicu masyarakat untuk menggunakan transportasi pribadi yang berpotensi memicu kemacetan.
“Seperti yang sekarang kita lihat karena keterlambatan membangun transportasi massal, baik untuk penumpang maupun untuk barang, semua berbondong-bondong menggunakan kendaraan pribadi akhirnya macet di semua kota sekarang ini, tidak hanya di Jakarta. Bandung, Medan, Surabaya, Semarang, di Makassar sudah macet semuanya, karena kita terlambat membangun transportasi publik,” ungkap Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi mengapresiasi pembangunan jalur KA Makassar-Parepare yang merupakan bagian dari pembangunan KA Trans Sulawesi. Jokowi berharap, proyek KA Trans Sulawesi ini nantinya akan menyambungkan wilayah-wilayah yang ada di pulau tersebut.
“Saya sangat senang dan menghargai apa yang sudah kita mulai ini, jalur kereta api Trans Sulawesi, yang nantinya insyaallah akan sambung menyambung dari Makassar sampai ke utara di Sulawesi Utara di Manado,” ucapnya.
Kepala negara pun berharap, jalur kereta api ini tidak hanya menjadi pilihan transportasi bagi masyarakat, tetapi juga dapat menekan biaya logistik yang sekaligus dapat meningkatkan daya saing Sulawesi Selatan dan Indonesia.
“Ini kalau nanti betul-betul sudah keretanya banyak, ada untuk penumpang, ada untuk wisata, ada untuk barang, ini akan memberikan daya saing, competitiveness negara kita akan semakin baik karena barang diangkut dengan alat transportasi yang murah,” pungkasnya.