JawaPos.com – Kekhawatiran Shin Tae-yong (STY) terhadap kebangkitan Burundi terbukti tadi malam. Tim berjuluk The Swallows tersebut menampilkan permainan yang berbeda dari pertemuan pertama melawan Indonesia (25/3). Bahkan, Burundi sempat membuat pendukung Indonesia yang hadir di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, terdiam saat tim lawan unggul 2-1 menjelang pertandingan berakhir.
STY menilai The Swallows memang turun dengan komposisi pemain yang berbeda. Penyerang sekaligus kapten Burundi Saido Berahino yang pada pertandingan pertama tidak dimainkan langsung tampil sebagai starter. Mantan penyerang Stoke City tersebut memberikan pengaruh yang berbeda. Burundi bahkan sangat merepotkan pertahanan timnas Indonesia.
Menurut STY, tim lawan bermain sangat gigih. Saat Indonesia unggul 1-0 lewat aksi Witan Sulaeman (61’), The Swallows terus bermain menyerang. Serangan mereka membuat gawang Indonesia kebobolan dua kali. Yakni, melalui Saido Berahino (80’) dan Abedi Bigirimana (90’).
Saat pertandingan diprediksi berakhir dengan kemenangan Burundi 2-1, Jordi Amat membuat gol penyelamat. Tandukannya pada menit ke-90+4 menutup pertandingan menjadi 2-2. Itu sekaligus menjadi gol perdana Jordi setelah menjadi warga negara Indonesia (WNI).
”Hari ini (kemarin, Red) para pemain bekerja sangat keras. Mereka terlihat kecapekan karena banyak yang berpuasa. Hal itu membuat kami tidak bisa bermain seperti biasa. Tapi, secara mental, kami tidak menyerah sampai akhir,” tutur STY setelah pertandingan.
Pelatih asal Korea Selatan itu cukup puas dengan dua hasil pertandingan melawan Burundi. Pertandingan pertama berakhir dengan kemenangan 3-1. Lalu, pertandingan kedua berakhir imbang 2-2.
”Selama dua game ini, saya sudah menemukan beberapa hal positif. Tinggal sedikit lagi memperkuat mental. Kami pasti bisa menjadi tim yang disegani di Asia. Bukan lagi di Asia Tenggara,” tegasnya.