JawaPos.com–Selain tiket emas untuk ketua OSIS dan penghafal Alquran, Pemprov Jawa Timur juga memberikan perhatian khusus kepada siswa penyandang disabilitas dari SMP-LB untuk dapat mengenyam pendidikan di mana pun. Termasuk sekolah reguler.
Dinas Pendidikan Jatim merealisasikannya melalui kuota penyandang disabilitas. Siswa penyandang disabilitas dari SMP-LB dapat mendaftar PPDB 2023 pada SMA dan SMK negeri di Jawa Timur dengan ketentuan siswa tersebut adalah penyandang disabilitas ringan.
”Kami ingin Jawa Timur menjadi rumah yang nyaman untuk mengenyam pendidikan bagi siapa pun. Kami beri kesempatan yang sama, tidak boleh ada deskriminatif. Dengan begitu kita bisa fokus dalam memberikan pendidikan yang berkualitas,” terang Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Dia menyebutkan, tahun ini Pemprov Jatim juga mengeluarkan kebijakan baru bagi anak buruh dan anak tenaga kesehatan (nakes). Anak buruh cukup hanya mengunggah kartu keanggotaan serikat buruh yang dimiliki orang tua.
Jika calon peserta didik baru anak buruh mempunyai kartu program bantuan pemerintah atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bisa menjadi prioritas untuk diterima di jalur anak buruh.
Kemudian untuk jalur anak nakes (tenaga kesehatan), Pemprov Jatim akan memprioritaskan anak nakes yang orang tuanya meninggal dalam penanganan Covid-19. Dengan dibuktikan melalui surat penghargaan dari pemerintah atau surat keterangan dari RS tempat orang tua bertugas.
Selain itu, juga ada kuota khusus bagi siswa program ADEM Papua dan ADEM Repatriasi. Jalur itu menjadi terobosan bagi Jawa Timur yang merupakan provinsi pertama yang memasukkan program ADEM dalam proses PPDB 2023.