JawaPos.com–Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjadi narasumber dalam kegiatan diskusi The 10th Asia – Pasifik Forum for Sustainable Development.

Diskusi antar generasi Child Friendly Cities in Asia and Pacific digelar kantor Regional Unicef untuk Asia Timur dan Wilayah Asia Pasifik (East Asia and Pacific Regional Office) Bangkok, yang dilaksanakan secara daring, Selasa (28/3).

Tak hanya Wali Kota Surabaya Eri, perwakilan anak Surabaya yang tergabung dalam Forum Anak Surabaya (FAS) Neezara Syarifah Alfarizi dan Achmad Hilmy Syarifudin juga turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjawab berbagai pertanyaan dari perwakilan anak yang berasal dari Filipina dan Vietnam. Wali Kota Eri memaparkan berbagai program dan kebijakan yang melibatkan partisipasi anak-anak. Serta, upaya dalam menjaga kesehatan mental anak pasca pandemi Covid-19.

”Pemkot Surabaya berkomitmen menuju Kota Layak Anak Tingkat Dunia, kita fokus pada ketahanan keluarga. Apalagi, pemkot memiliki program Sinau dan Ngaji Bareng melalui Balai RW. Sehingga nanti kita jadikan Pusat Kegiatan Anak,” kata Wali Kota Eri di ruang kerjanya seusai menjadi narasumber diskusi.

Dia menjelaskan, Pemkot Surabaya kini tengah fokus membidik ketahanan keluarga. Sebab, ketika ketahanan keluarga makin diperkuat, diharapkan tidak ada kenakalan remaja.

”Karena ada program pemkot yang mengakomodasi keinginan anak, sehingga anak-anak bisa mengeksplore kemampuannya. Maka kita wujudkan nanti di Balai RW, agar mereka bisa lebih mudah dalam berkomunikasi atau berinteraksi,” ungkap Eri.

Selain itu, Wali Kota Eri menjelaskan, Pemkot Surabaya tengah melakukan perbaikan di seluruh Balai RW se-Surabaya, yang ditargetkan akan selesai pada Mei hingga Juni. Ke depannya, seusai perbaikan selesai, OPD di lingkungan Pemkot Surabaya akan mendampingi beberapa RW di Kota Pahlawan.

”Karena OPD bukan hanya memiliki program yang berjalan sesuai tupoksinya. Tapi pemkot dan OPD harus mempunyai tanggung jawab terkait jiwa sosial untuk menggerakkan perkampungan,” jelas Eri.

Sebab, menurut dia, dengan fokus membidik ketahanan keluarga dari segala sisi, Pemkot Surabaya akan lebih mudah dalam memberikan berbagai pendampingan di Balai RW.

”Kita akan hadir di Balai RW pada bidang kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Karena ketahanan keluarga adalah komitmen kita. Jika ada wilayah yang tidak memiliki Balai RW, kita akan diskusi dengan masyarakat di sana untuk mencari lokasi yang tepat,” ucap Eri.

By admin