JawaPos.com–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mengimbau warga agar siaga menghadapi kemungkinan terjadi kekeringan pada puncak musim kemarau. Diprakirakan itu berlangsung Juni hingga Juli di Pulau Dewata.
Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin mengingatkan warga untuk melakukan langkah-langkah mitigasi guna meminimalkan dampak kekeringan dan bencana lain. Kondisi itu berpotensi terjadi pada puncak musim kemarau.
”Disarankan warga berupaya mencari sumber air alternatif serta menyiapkan cadangan air guna menghadapi kemungkinan pasokan air menyusut pada puncak musim kemarau,” ujar I Made Rentin dilansir dari Antara.
Warga diminta untuk menghemat penggunaan air di rumah dan dalam usaha pertanian. Selain itu lanjut dia, tidak melakukan tindakan yang berisiko menimbulkan kebakaran.
Dia menjelaskan, BPBD Provinsi Bali sudah melakukan langkah-langkah untuk menghadapi kemungkinan terjadi kekeringan pada puncak musim kemarau.
”Salah satu upaya yang kami lakukan adalah dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya air,” tutur I Made Rentin.
”Kami fokus pada penguatan sistem pengairan dan infrastruktur air, serta mendorong adopsi teknologi yang ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan air,” tambah dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali juga mencatat sebanyak 109 bencana terjadi di Pulau Dewata yang didominasi kejadian tanah longsor pada periode 25 Februari sampai 25 Maret.
”Terjadi 109 kejadian bencana yang didominasi kejadian tanah longsor sebanyak 24 kejadian, kebakaran gedung 15 kejadian, cuaca ekstrem 13 kejadian, banjir delapan kejadian, kebakaran lahan atau hutan satu kejadian, abrasi satu kejadian, serta kejadian lainnya 47,” terang I Made Rentin.
Lokasi bencana terbanyak berasal dari Kabupaten Buleleng yaitu 35 kejadian, kemudian Kabupaten Badung 23 kejadian, Kabupaten Karangasem 14 kejadian, dan Kabupaten Tabanan 11 kejadian.
Sementara itu lima kabupaten/kota lain mengalami bencana tak lebih dari 10 kejadian, seperti Kabupaten Jembrana (10), Kabupaten Gianyar (8), Kabupaten Bangli (3), dan Kota Denpasar (2).
Memasuki April, diprakirakan Bali memasuki musim pancaroba yaitu musim transisi dari makin berkurangnya curah hujan ke cuaca panas atau musim kemarau.
”Data BMKG Bali menunjukkan prakiraan puncak musim kemarau 2023 di hampir seluruh wilayah Bali, diprakirakan berkisar pada Juni – Juli,” ujar I Made Rentin.