JawaPos.com – Polda Nusa Tenggara Barat mulai menyelidiki penyebab kebakaran kapal MT Kristin Surabaya yang mengangkut bahan bakar minyak jenis pertalite di Perairan Ampenan, Kota Mataram. Mereka melibatkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Bali.
Menurut Plt Kabidhumas Polda NTB Kombespol Lalu Muhammad Iwan Mahardan, Labfor Bali memiliki alat mumpuni. Kalau belum bisa terungkap, akan dikoordinasikan dengan Labfor Mabes Polri.
Kapal MT Kristin sudah digeser ke Lembar, Lombok Barat (Lombar), setelah dilakukan pendinginan. “Sudah dipastikan aman sehingga dipindah ke Lombar,” bebernya.
Kru kapal MT Kristin berjumlah 17 orang dan membawa 5.900 kiloliter BBM jenis pertalite. Berlayar dari Tuban, Jawa Timur, melewati perairan Ampenan.
Namun, kapal terbakar saat akan menyuplai BBM di terminal BBM Ampenan Senin (27/3). Terbakarnya setelah tiga kru kapal, yaitu Diki Abdul Aziz, Sukirman, dan Dani Maulana, hendak menurunkan jangkar kapal. “Saat posisi kapal terbakar, hanya 14 orang yang berhasil dievakuasi,” ungkapnya.
Kemarin pagi Ditpolairud Polda NTB yang didukung Basarnas dan TNI Angkatan Laut menemukan satu korban yang kemudian bisa diidentifikasi sebagai Sukirman. Siangnya, jenazah kedua juga ditemukan, tapi belum bisa diidentifikasi.