JawaPos.com–Salah seorang anggota sekretariat dewan (sekwan) DPRD Surabaya mengadu belum menerima honor perjalanan dinas (perdin).
Honor tersebut, lanjut anggota yang enggan disebutkan namanya itu, merupakan hak perdin ketika menemani anggota dewan ke Jakarta beberapa waktu lalu.
”Ada perdin ke Jakarta untuk menemani anggota dewan bimbingan teknis,” ungkap dia.
Anggota sekwan itu mengaku tak berani menanyakan ke pimpinan hingga kini.
”Selain honor perdin, biaya perjalanan transportasi seperti hotel juga belum cair sampai sekarang,” ujar dia.
Terpisah, salah seorang anggota dewan yang tak mau dituliskan namanya menyatakan, anggaran DPRD Surabaya sempat akan dipotong. ”Saya bilang ya nggak bisa begitu. Itu uang kebutuhan DPRD Surabaya,” ucap dia.
”Gaji honorer dari tenaga kontrak di DPRD Surabaya juga sempat molor. Tapi, setelah saya sampaikan dan keluhkan ke Pemkot Surabaya langsung diproses,” tambah anggota dewan yang duduk di kursi legislator beberapa periode itu.
Honor yang tak kunjung cair bukan hanya dari anggota sekwan Surabaya. Sebagian guru ekstrakurikuler di SD dan SMP negeri Surabaya juga masih belum cair. Mereka belum menerima honor mengajar.