JawaPos.com – FIFA melakukan final inspection atau inspeksi terakhir Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Minggu (26/3). Inspeksi terakhir dilakukan untuk memastikan kesiapan Stadion GBT menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 pada 20 Mei-11 Juni 2023.
Inspeksi terakhir dilakukan FIFA dengan diawali meninjau Stadion GBT sejak pukul 08.00, Minggu (26/3). Dalam tinjauan itu, FIFA yang terdiri sekitar belasan orang terlihat didampingi sejumlah perwakilan PSSI dan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Hadir pula perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga stakeholder terkait.
Pada inspeksi terakhir itu, perwakilan dari FIFA meninjau dan berkeliling langsung ke setiap sudut-sudut Stadion GBT serta lapangan pendukung A dan C. Sejumlah fasilitas di stadion pun tak luput dari pengecekan FIFA. Di antaranya, ruang ganti pemain, rumput lapangan hingga ruang media yang menjadi fasilitas penunjang pelaksanaan Piala Dunia U-20.
Setelah berkeliling melakukan inspeksi terakhir Stadion GBT serta lapangan latihan A dan C, pada pukul 12.30 WIB rombongan FIFA kemudian bergeser ke lapangan latihan Gelora 10 Nopember (G10N) dan Gelora Pancasila Surabaya. Di kedua tempat tersebut, FIFA melakukan pengecekan mulai dari rumput lapangan hingga fasilitas pendukung seperti akses pintu masuk.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, pengecekan dilakukan berdasarkan hasil dari rekomendasi FIFA sebelum-sebelumnya. Menurutnya, seluruh rekomendasi yang telah dilakukan inspeksi terakhir hari ini berjalan dengan baik.
“Kemudian hari ini yang dibicarakan adalah bagaimana ticketing, flow parkir, kemudian siapa saja yang pakai parkir sisi utara GBT yang sekarang diperbaiki, kemudian terkait parkir boarding pass. Jadi hal-hal semacam itu, lebih teknis,” kata Wiwiek usai mendampingi FIFA melakukan pengecekan di Lapangan Gelora Pancasila Surabaya, Minggu (26/3).
Wiwiek juga menyatakan, secara keseluruhan, kesiapan Stadion GBT beserta sejumlah lapangan latihan seluruhnya berjalan dengan baik. Termasuk pula fasilitas-fasilitas pendukung seperti pasokan listrik hingga akses parkir. “Kami juga memastikan kembali entrance (pintu masuk) untuk suporter. Jadi seperti itu tadi yang kita diskusikan,” ujarnya.
Khusus untuk lapangan pendukung, Wiwiek mengungkapkan, jika FIFA juga memberikan sejumlah catatan kecil yang harus dilakukan penyesuaian. Namun begitu, ia memastikan jika penyesuaian itu tidak dalam kategori besar atau mayor.
“Ada perubahan-perubahan sedikit, tapi bukan mayor, yang hal-hal kemarin sudah disampaikan. Jadi, kita lebih kepada penyesuaian-penyesuaian, seperti itu,” ungkapnya.
Wiwiek memastikan Pemkot Surabaya bersama stakeholder terkait akan terus bekerja keras menyempurnakan kekurangan hingga berlangsungnya pelaksanaan Piala Dunia pada 20 Mei – Juni 2023.
“Kita all out ya, kita akan terus sampai tanggal 20 Mei 2023, sampai selesai pun kami akan terus all out,” terangnya.