JawaPos.com – Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2023 tetap tumbuh positif. Uang beredar tumbuh 7,9 persen secara tahunan (yoy), atau tercatat mencapai Rp 8.300 triliun per Februari 2023.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit.
“Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 6,6 persen (yoy),” kata Erwin keterangan tertulis, dikutip Minggu (26/3).
Ia menjelaskan, perkembangan M2 pada Februari 2023 terutama didorong oleh perkembangan aktiva dalam negeri bersih. Perkembangan aktiva dalam negeri bersih tumbuh sebesar 8,2 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 8,7 persen (yoy).
Erwin menyebut, hal ini sejalan dengan perkembangan modal dan tagihan lainnya kepada sektor swasta. Di sisi lain, penyaluran kredit pada Februari 2023 tumbuh sebesar 10,4 persen (yoy).
Angka tersebut terus positif setelah tercatat tumbuh 10,2 persen pada bulan sebelumnya sejalan dengan perkembangan kredit produktif maupun konsumtif. Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) terkontraksi sebesar 19,6 persen (yoy) setelah terkontraksi sebesar 20,5 persen (yoy) pada Januari 2023.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatatkan nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Februari 2023 meningkat 31,14 persen (yoy) atau mencapai Rp35,7 triliun. Pertumbuhan ini ditopang kegiatan ekonomi digital yang makin luas dan sistem pembayaran digital yang makin mudah.
“Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat dalam mendorong kegiatan ekonomi,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Pengumuman Hasil RDG Maret 2023 di Jakarta, Kamis (16/3).
Perry menyebut nilai transaksi digital banking tumbuh 28,35 persen (yoy) menjadi Rp 4.332,1 triliun. Nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet dan kartu kredit juga naik 9,61 persen (yoy) menjadi Rp 654,9 triliun.
Sementara itu, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) pada Februari 2023 meningkat 2,71 persen (yoy) mencapai Rp 905,4 triliun.