JawaPos.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Institut Francais Indonesia (IFI) menggelar acara Screening and Networking program Festival Film Bulanan (FFB). Acara tersebut dibuka dengan pemutaran lima film pemenang Festival Film Bulanan 2022, yaitu Gemintang, Memorabilia, Cerita di Waktu yang Salah, Maramba, dan Semayam. Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran dua film pendek Prancis yang berjudul Our Own Land dan The Right Time.
Dalam kegiatan ini juga digelar diskusi untuk membahas perkembangan industri film pendek dunia dengan tema ‘Film Pendek Lokal Go International’. Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, industri perfilman memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan dan peningkatan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Oleh karena itu, pengembangan ekonomi kreatif subsektor film ini membutuhkan kolaborasi dan integrasi multipihak. Sandi berharap dengan terselenggaranya Screening and Networking Festival Film Bulanan 2023 bisa menjadi wadah apresiasi bagi sineas Indonesia untuk berkarya nyata.
Ajak ini juga diharapkan bisa menyerap puluhan ribu tenaga kreatif, serta menghidupkan kembali industri ekonomi kreatif Indonesia. “Saya berharap acara ini juga bisa menjadi jalan bagi para sineas muda Indonesia untuk dikenal dan menorehkan prestasi luar biasa di industri film internasional,” ujar Sandi kepada wartawan, Sabtu (25/3).
Ia menambahkan, acara ini juga merupakan kesempatan untuk berjejaring dan membangun koneksi di industri film. Sementara itu, Founder Festival Film Bulanan, Vera Damayanti mengatakan, FFB bisa dimanfaatkan oleh sineas tanah air untuk meningkatkan keahliannya. Melalui program ini, sienas juga bisa membuka peluang berkarir lebih tinggi di bidang perfilman.
“Saya harap, Festival Film Bulanan ini bisa menjadi wadah berhimpun untuk ruang berekspresi kawan-kawan filmmaker di Indonesia. Menjadi trigger semangat bagi para sineas untuk berkarya. Apalagi dengan program kolaborasi bersama teman-teman IFI semakin membuka akses untuk bekerja sama dan meningkatkan knowledge,” kata Vera.
Direktur Denpasar Documentary Film Festival, Maria Ekaristi, memberikan tips agar film yang dibuat bisa ikut serta ke ajang festival luar negeri. Menurutnya, setiap kompetisi tentu ada beberapa persyaratan yang harus diikuti agar bisa lolos seleksi. Kemudian memiliki jalan cerita yang menarik.
“Kategori atau karakteristik festival itu menentukan film kita bisa masuk ke festival yang mana dan bagaimana kita memilih tema yang sesuai dengan festival tersebut,” ungkap Maria.