JawaPos.com – Petenis nomor satu dunia, Carlos Alcaraz, memulai dengan gemilang untuk mempertahankan gelarnya di Miami Open. Petenis asal Spanyol itu melaju setelah mengalahkan petenis Argentina, Facundo Bagnis, 6-0, 6-2.
Petenis Spanyol berusia 19 tahun, pemain termuda yang menduduki peringkat teratas, itu ingin melengkapi gelar “Sunshine Double” setelah mengalahkan Daniil Medvedev di final Indian Wells pekan lalu.
Alcaraz mencatatkan awal yang luar biasa dengan memenangi 11 poin pertama pertandingan, sementara Bagnis yang berusia 33 tahun tidak memiliki jawaban sama sekali atas servis kuat petenis remaja itu.
Penonton di Hard Rock Stadium bersorak ketika Bagnis, yang belum pernah mengalahkan petenis peringkat 20 teratas, menahan servis pada set kedua dan kemudian mematahkan servis Alcaraz untuk mengubah kedudukan menjadi 2-2.
Namun, momen itu adalah jeda singkat bagi Bagnis. Alcaraz kemudian mengambil alih pertandingan untuk menuju kemenangan hanya dalam 65 menit.
“Untuk memulai turnamen baru tidak pernah mudah, kondisi berbeda. Saya harus siap untuk membiasakan diri dengan kondisi baru ini, tapi saya benar-benar fokus pada pertandingan sejak awal. Saya senang dengan cara saya bermain,” kata Alcaraz, seperti disiarkan AFP, Sabtu (25/6/2023).
Alcaraz, yang membutuhkan kemenangan di turnamen tersebut untuk mempertahankan posisinya di peringkat teratas, akan menghadapi petenis Serbia Dusan Lajovic atau petenis Amerika Maxime Cressy di babak ketiga.
Sementara itu, awal yang mudah juga dirasakan petenis peringkat 10 dunia Taylor Fritz, yang mengalahkan Emilio Nava 6-4, 6-1.
Gaya menyerang Nava, yang membuatnya menang atas John Isner di babak sebelumnya, menjadi awal spektakuler melawan Fritz.
Namun, Fritz dengan tenang merebut set pertama, lalu mengalahkan Nava dengan mudah di set kedua.
Fritz merasa Nava, yang berusia 21 tahun, memiliki talenta yang menjanjikan, dan hanya kesalahan umum yang biasa dilakukan pendatang muda dalam tur.
“Saya pikir dia seharusnya lebih banyak memainkan permainannya. Dalam pertandingan seperti ini saya merasa dia mungkin merasa dia harus bermain jauh lebih tinggi dari kapasitasnya dalam pertandingan ini. Seperti dia hanya mencari pemenang di set pertama. Itu berhasil, tapi sulit untuk dipertahankan,” ujar Fritz.
“Itu adalah sesuatu yang saya lakukan juga ketika saya masih kecil. Saya ingat pertama kali saya bermain — perbandingan yang berbeda, tetapi pertama kali saya melawan (Rafael) Nadal, saya mencoba bermain berlebihan dan melakukan pukulan gila,” imbuhnya.