JawaPos.com–Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan komitmen mendukung program pemerintah pusat melakukan Eliminasi TBC 2030.
Hal itu dia sampaikan pada Jumat (24/3), bertepatan dengan momentum peringatan Hari Tuberkulosis (TBC) sedunia. Komitmen tersebut disampaikan lantaran sampai sejauh ini Jatim masih menduduki posisi kedua paling atas untuk daerah dengan kasus TBC tertinggi di Indonesia.
”Dari data rilis Kementerian Kesehatan RI, Jatim saat ini di posisi tertinggi kedua untuk jumlah kasus TBC di Indonesia. Jatim nomor dua setelah Jawa Barat. Total kasus TBC di Jatim yaitu 81.753 kasus,” tegas Khofifah.
”Ini sebuah angka yang harus kita sampaikan sebagai cambukan semangat serta kewaspadaan untuk bersama sama kita atasi. Pemprov Jatim berkomitmen serius untuk program Eliminasi TBC 2030 dengan target penurunan mencapai 65/100.000 penduduk,” tambah Khofifah.
Tidak hanya itu, lanjut Khofifah, jika merujuk data nasional, secara umum jumlah penderita TBC di Indonesia memang mengalami kenaikan pada 2022. Terdeteksi ada 717.941 kasus TBC di Indonesia pada 2022. Jumlah tersebut melonjak 61,98 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 443.235 kasus.
Untuk itu, secara khusus Khofifah melanjutkan, setelah pandemi Covid-19 dan saat ini mulai melandai, program eliminasi TBC 2030 sangat perlu dikuatkan kembali.
”Pemprov Jatim, tidak bisa bergerak sendiri. Untuk mendukung penuh program pemerintah pusat, kita perlu kerja sama dari seluruh elemen,” ucap Khofifah.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Erwin Astha Triyono mengatakan, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Jawa Timur berhasil meraih beberapa capaian. Antara lain penemuan terduga TBC di Jawa Timur pada 2022 telah melebihi target 100 persen yang ditentukan.
”Yaitu mencapai 117 persen. Sebelumnya pada 2021, penemuan terduga TBC di Jawa Timur hanya mencapai 57 persen,” terang Erwin Astha Triyono.
Selanjutnya, menurut dia, penemuan kasus TBC sebanyak 81.753 jiwa atau 76,02 persen dari target kasus yang diestimasikan yaitu 107.547 jiwa. Capaian itu meningkat dibandingkan pada 2021 yaitu 53.289 jiwa.