JawaPos.com – Tanggal 22 Maret setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Air Sedunia atau World Water Day. Hal ini sesuai dengan kesepakatan pada sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 22 Desember 1992.
Hari Air Sedunia mulai diperingati sejak tahun 1993 dan menjadi peringatan untuk menyadarkan masyarakat dunia terkait pentingnya air bersih dan pengelolaan sumber air yang berkelanjutan.
Dalam momentum ini, Dosen program studi Geologi Fakultas MIPA UI Twin Hosea Widodo Kristyanto, M.T., membeberkan sejumlah manfaat danau yang berada di UI atau lebih dikenal sebagai Danau UI.
Melansir laman resmi, danau yang berada di lingkungan kampus ini merupakan wujud nyata dari kepedulian UI terhadap lingkungan hidup. Secara fungsi, danau ini digunakan sebagai daerah resapan air.
Bahkan, kata Twin Hosea, fungsinya sebagai resapan air tidak hanya bermanfaat bagi UI melainkan terasa lebih luas untuk wilayah Depok. Diantaranya bermanfaat untuk mengurangi dampak banjir hingga menunjang kebutuhan di saat kekeringan.
“Keberadaan danau di wilayah UI tentu mendukung daya dukung lingkungan atau environmental carrying capacity wilayah Depok. Bentuk kemanfaatannya dapat berupa kontribusinya dalam mengurangi dampak banjir dan kekeringan, dengan menyimpan air dalam jumlah besar dan mengalirkannya saat masa kekurangan air. Misalnya kemarau panjang,” kata Twin Hosea kepada JawaPos.com, Selasa (21/3).
Ia menjelaskan bahwa Danau UI juga bermanfaat untuk mengisi kembali airtanah atau recharge di wilayah UI. Sehingga secara positif dapat memengaruhi kualitas airtanah di bawahnya karena proses filtrasi alami lapisan tanah.
Selain itu, secara tidak langsung, Danau UI juga turut berkontribusi dalam mengatur kondisi iklim mikro di Kota Depok dalam kaitannya dengan siklus hidrologi.
“Danau UI dapat turut berperan dalam melestarikan keanekaragaman hayati dan habitat di wilayah UI. Menyediakan suplai air bersih bagi hewan-hewan yang hidup di wilayah kampus, secara khusus dan di Kota Depok secara umum,” jelasnya.
Ia menilai, kemanfaatan yang bervariasi ini jika dipandang sebagai sistem terpadu akan turut meningkatkan daya dukung lingkungan di wilayah sekitar UI dan Kota Depok. Untuk diketahui, Universitas Indonesia memiliki enam danau, antara lain Danau Kenanga, Danau Aghatis, Danau Mahoni, Danau Puspa, Danau Ulin, dan Danau Salam.
“Hanya saja, kita perlu menjaga kualitas danau UI tersebut, supaya kemanfaatannya dapat berkelanjutan,” tuturnya.
Sementara itu, Dekan FMIPA UI Dr. Dede Djuhana menyampaikan sejumlah kebijakan konservasi air bersih di lingkungan fakultasnya. Pertama, pemanfaatan air daur ulang seperti menampung air AC dalam wadah untuk bisa dimanfaatkan kembali.
Selain itu, juga air AC hasil penyulingan digunakan untuk memenuhi kebutuhan aquades di Laboratorium Kimia. Kedua, memiliki penampungan air hujan dalam ground tank sebagai sumber cadangan air bersih.
“Ketiga, memperbaiki fungsi bak kontrol air hujan menjadi lubang serapan air dengan memperbanyak sumur serapan air hujan untuk menghindari terjadinya genangan air saat hujan,” kata Dede Djuhana.
Keempat, turut memelihara danau UI sebagai sumber cadangan air bersih kampus. “Memelihara dan memperbaiki area serapan air fakultas yang terdiri dari hutan, kebun, pakir conblok sebagai area serapan air,” tandas Dede Djuhana.