JawaPos.com – Sejumlah lokasi di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor diduga dijadikan tempat praktik prostitusi online. Tempat-tempat itu tetap beroperasi meski masyarakat menjalani puasa di bulan Ramadan.
Para Pekerja Seks Komersial (PSK) dan pelanggan melakukan transaksi lewat jejaring media sosial. Khususnya, aplikasi percakapan khusus seperti miChat.
Tidak susah bagi pria hidung belang selama Ramadan mendapatkan jasa PSK di kawasan puncak. Meski THM tutup selama Ramadan, PSK ini masih membuka layanan mereka.
Salah satunya, Cinta (nama samaran) masih menjajakan diri melalui “aplikasi hijau” tersebut. Selama Ramadan, dirinya hanya melayani di tempat indekos miliknya. Dirinya tidak menerima panggilan seperti hari biasa.
“Tetap buka, tapi malam kalau Ramadan. Gak di luar, cuman di kosan saja,” katanya seperti dikutip Radar Bogor (Jawa Pos Group), Kamis (23/3).
Kata dia, bukan hanya dirinya yang menjajakan diri selama Ramadan. Di tempat indekosnya, hampir semua melakukan OP (istilah dari open booking bagi PSK online).
“Di sini aman, semua pada OP juga. Jadi, walau ramadan tetap aman kok,” akunya.
Hal inip un menjadi pekerjaan rumah pihak Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Megamendung. Kapolsek Cisarua, Supriyanto menuturkan, upaya pemberantasan prostitusi online terus dilakukan Muspika Kecamatan Cisarua. Baik selama bulan Ramadan ataupun tidak.
“Tentunya kami muspika terus memberantas prostitusi online ini,” katanya.
Namun, kata dia, memberantas prostitusi online ini bukan hal yang mudah. Berbagai kendala kerap dialami oleh dalam memberantas prostitusi online ini. “Kalau polisi tidak bisa langsung masuk ya, kecuali sudah terjadi,” paparnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk bersama memberantas praktek prostitusi online di kawasan puncak. “Kami juga meminta agar masyarakat turut berperan dalam memberantas praktek prostitusi online di puncak ini,” tukasnya.