JawaPos.com – Persiapan tim nasional Indonesia jelang bertemu Burundi tidak sepenuhnya berjalan sesuai rencana. Sebab, dari 28 pemain yang dipanggil, ada satu nama yang dipastikan tidak bisa bergabung. Yaitu, Shayne Pattynama.
Bek kiri asal klub Viking Stavanger tersebut tidak bisa bergabung bukan lantaran tidak dilepas klubnya. Tapi, terkendala proses administrasi yang belum tuntas. Perpindahan federasi dari KNVB (Federasi Sepak Bola Belanda) ke PSSI belum rampung.
’’Ya, betul (perpindahan federasinya belum tuntas, Red),’’ tutur Nova Arianto, asisten pelatih timnas Indonesia, kepada Jawa Pos melalui pesan singkat kemarin.
Shayne sebenarnya sudah resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) sejak 24 Januari lalu. Dia adalah pemain terakhir yang dinaturalisasi di era kepemimpinan Mochamad Iriawan. Namun, pengurusan perpindahan federasi Shayne tertunda lantaran PSSI mengalami pergantian kepengurusan.
Meski tidak jadi diperkuat Shayne, Nova memastikan skuad Merah Putih tetap akan tampil all-out saat menghadapi Burundi. Mantan penggawa Persebaya Surabaya dan Persib Bandung itu pun memastikan timnas tidak akan mencari pengganti Shayne.
Indonesia akan meladeni tim peringkat ke-141 dunia itu dengan kekuatan 27 pemain. ’’Sejauh ini tidak ada rencana mencari pemain pengganti,’’ tegas mantan defender Pelita Bandung Raya (PBR) tersebut.
Nova cukup percaya diri dengan kekuatan timnas Indonesia saat ini. Apalagi, semua pemain yang dipanggil sudah datang. ’’Jordy Amat sudah bergabung. Trio Persib (Marc Klok, Ricky Kambuaya, dan Rachmat Irianto) juga sudah datang. Skuad sudah lengkap,’’ terang mantan pemain Persebaya Surabaya dan PSIS Semarang tersebut.
Elkan Baggott, center back jangkung timnas Indonesia, juga sudah mengikuti latihan bersama rekan-rekannya. Elkan merasa senang akhirnya bisa ikut memperkuat timnas Indonesia setelah sebelumnya absen di Piala AFF 2022.
’’Rasanya menyenangkan bisa kembali lagi ke sini. Kondisi saya semakin baik. Saya bahagia bisa berada di sini,’’ tutur penggawa Cheltenham Town tersebut.
Elkan merasa sangat tertantang untuk menghadapi Burundi. Apalagi, mayoritas pemainnya berkarier di Eropa. Dalam pertandingan nanti, Elkan akan berusaha mengawal pertahanan Indonesia menjadi lebih solid.
’’Saya ingin membantu tim untuk memenangkan dua pertandingan melawan Burundi. Karena itu, kami harus terus memperkuat chemistry. Ini bagian dari persiapan menuju Piala Asia,’’ tegas pesepak bola kelahiran Bangkok, Thailand, 23 Oktober 2002, tersebut.
Elkan optimistis target tersebut bisa terwujud. Menurut pemain bertinggi 194 sentimeter itu, suasana latihan berjalan harmonis. ’’Progres latihan kami berjalan baik. Ini adalah latihan pertama kami dengan full team. Segalanya terlihat baik,’’ ucapnya.