JawaPos.com- Seperti diperkirakan, hilal terlihat dari lokasi pemantuan Balai Rukyat Bukit Condrodipo Gresik. Setidaknya, empat orang saksi berhasil melihat hilal awal Ramadan 1444 H. Dengan demikian, kemungkinan besar awal puasa terjadi pada Kamis (23/3).
Hasil rukyatul hilal dari Balai Rukyat Bukit Condrodipo Gresik itu akan dilaporkan ke PBNU dan Kementerian Agama (Kemenag) RI. Sebelum melakukan pelaporan, lebih dulu dilaksanakan persidangan dan pengambilan sumpah saksi-saksi oleh Pengadilan Agama Gresik.
Dalam kesaksiannya, para perukyat menyatakan telah berhasil melihat hilal pada Rabu (22/3), sekitar pukul 17.41 sampai dengan 17.49 WIB. Baik secara langsung maupun menggunakan alat bantu. Ketinggian hilal 7 derajat dan elongasi 9 derajat.
Hasil tersebut sudah memenuhi kriteria yang disepakati Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Yakni, minimal hilal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.
Menurut Muchyiddin, ketua LFNU Gresik, hasil rukyatul hilal di Bukit Condrodipo itu dilaporkan ke PBNU dan lembaga terkait lainnya. Meski hilal berhasil terlihat, namun penentuan awal Ramadan 1444 Hijriah merupakan keweanangan pemerintah melalui sidang isbat. ‘’Kita hanya melakukan rukyat,’’ ujarnya.
Sebelumnya, dari hasil perhitungan yang dirilis LF PBNU, letak matahari pada 22 Maret 2023 berada pada 0 derajat 32 menit 56 detik utara titik barat. Adapun letak hilal berada pada 3 derajat 39 menit 59 detik utara titik barat. Posisi hilal di seluruh Indonesia telah berada di atas ufuk dan telah memenuhi kriteria imkan rukyah.
Dari informasi yang dihimpun Jawa Pos, selain di Gresik, hilal juga berhasil dilihat di sejumlah lokasi lain di Jawa Timur. Yakni, Lamongan, Pasuruan. dan Bangkalan. Dengan begitu, tidak ada perbedaan awal Ramadan 1444 H antara NU dan Muhammadiyah. Sebelumnya, PP Muhammadiyah sudah jauh-jauh mengumumkan bahwa awal Ramadan tahun ini bertepatan pada Kamis (23/3).