JawaPos.com- Bukit Condrodipo Gresik menjadi salah satu lokasi rukyatul hilal untuk menentukan awal Ramadan 1444 Hijriah. Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Gresik menerjukan sebanyak 50 orang untuk mengamati langsung saat matahari terbenam itu.
Pantauan di lokasi, beberapa jam menjelang proses rukyatul hilal, cuaca di sekitar Bukit Condrodipo terlihat cerah. Dengan begitu, tampaknya akan memudahkan petugas untuk melakukan pengamatan. Dalam proses ini, tim LFNU juga dibantu sejumlah perangkat modern. Di antaranya, teodolit, teleskop, dan sejumlah fasilitas digital lainnya.
Menurut Muchyiddin Hasan, ketua LFNU Gresik, pihaknya telah melakukan persiapan rukyatul hilal sejak selepas Asar. Waktu pemantauan akan berlangsung hingga lepas Magrib. Karena kondisi awan cerah, pihaknya optimistis proses pemantauan lebih maksimal. “Insya Allah berjalan lancar,” kata Muchyiddin.
Sebelumnya, dari hasil perhitungan yang dirilis LF PBNU, letak matahari pada 22 Maret 2023 berada pada 0 derajat 32 menit 56 detik utara titik barat. Adapun letak hilal berada pada 3 derajat 39 menit 59 detik utara titik barat. Posisi hilal di seluruh Indonesia telah berada di atas ufuk dan telah memenuhi kriteria imkan rukyah.
Dari data tersebut, kemungkinan hilal bisa teramati dan sesuai kriteria yang disepakati Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Yakni, 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat. Namun, hal itu masih perlu dipastikan dengan pengamatan langsung yang dibuktikan berhasil melihat hilal. Lalu, ditetapkan Kementerian Agama melalui sidang isbat.
Jika hilal terlihat, maka awal Ramadan 1444 H akan jatuh pada Kamis (23/3). Dengan begitu, mulai Rabu (22/3) malam, umat Islam Indonesia sudah disunnahkan untuk melaksanakan salat tarawih. Namun, jika hilal tidak dapat terlihat karena faktor tertentu, maka awal Ramadan 1444 H mulai Jumat (24/3).