JawaPos.com – Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan persiapan penyelenggaraan haji, khususnya untuk layanan di Arab Saudi. Salah satu layanan yang krusial adalah hotel atau pemondokan di Makkah dan Madinah. Kemenag menyatakan bahwa seluruh hotel di Makkah telah disewa dan siap digunakan jamaah.
Perkembangan persiapan penyelenggaraan haji itu disampaikan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid di Jakarta kemarin (21/3). Dia mengakui, sempat muncul kabar bahwa ketersediaan hotel di Makkah terbatas. Pasalnya, banyak hotel yang belum beroperasi akibat pandemi Covid-19.
”Tapi, ternyata yang mendaftar ke kami sangat banyak. Melebihi kebutuhan. Jadi, kita bisa memilih yang terbaik,” kata Subhan.
Kemenag menyiapkan 111 hotel untuk wilayah Makkah. Lokasi hotel itu sama seperti penyelenggaraan haji 2019. Di antaranya, wilayah Mahbas Jin dan Syisyah.
Arab Saudi saat ini mengeluarkan kebijakan baru. Yakni, pemesanan atau kontrak hotel tidak perlu menyetorkan uang muka atau DP. Jadi, meskipun jamaah belum melunasi biaya haji, Kemenag tetap bisa melakukan kontrak dengan pemilik hotel. Pembayaran hotel baru dilakukan saat proses pengurusan visa haji. Rencananya, visa haji mulai dibuka bulan Ramadan nanti.
Untuk memudahkan jamaah beribadah di Masjidilharam, tetap disiapkan bus pengumpan atau shalawat. Bus itu beroperasi 24 jam setiap hari. Rutenya, melewati hotel jamaah sampai ke Masjidilharam dan sebaliknya. Meskipun sudah disiapkan 490 unit bus shalawat, jamaah diminta untuk berangkat beberapa jam sebelum salat. Tujuannya, menghindari penumpukan di terminal atau berdesak-desakan di dalam bus.