JawaPos.com–Ribuan wisatawan domestik dan mancanegara yang berbaur dengan warga menyaksikan parade ogoh-ogoh di kawasan Desa Adat Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Sejak Selasa (21/3) petang, para wisatawan sudah memadati area Pura Desa Adat Kuta. Mereka menyaksikan ogoh-ogoh yang akan diarak para pemuda pada malam Pengerupukan atau malam sebelum Hari Raya Nyepi.
”Dalam penilaian lomba ogoh-ogoh ini, kami juga melibatkan para wisatawan untuk menjadi juri,” ujar Bendesa atau Kepala Desa Adat Kuta, Badung, I Wayan Wasista seperti dilansir dari Antara.
Dia mengatakan, dalam pelaksanaan parade ogoh-ogoh pihaknya mengundang wisatawan dari masing-masing hotel diberikan kesempatan bagi lima orang wisatawan untuk menilai ogoh-ogoh yang dibuat para pemuda di kawasan Kuta itu.
”Tamu hotel ini menilai mana ogoh-ogoh yang terbaik versi mereka. Jadi tidak ada intervensi dari siapapun, silakan mereka memilih apa yang mereka suka jadi ini semacam polling nanti dimasukkan ke kertas,” tutur I Wayan Wasista.
Wayan Wasista menjelaskan, dalam menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1945 itu parade diikuti 13 ogoh-ogoh yang sesuai dengan jumlah banjar di Desa Adat Kuta.
Selain 13 ogoh-ogoh itu juga ada sejumlah ogoh-ogoh lain berukuran kecil yang diarak anak-anak dari sejumlah wilayah banjar di Kuta.
Dalam parade itu, selain menampilkan ogoh-ogoh, peserta juga menampilkan tarian serta gamelan tradisional Baleganjur mengiringi atraksi dari ogoh-ogoh utama dari masing-masing banjar.
”Kami berharap kegiatan ini juga dapat mempromosikan pariwisata di kawasan Kuta ini,” tambah Wayan Wasista.
Bryan, seorang wisatawan asal Australia mengungkapkan sangat kagum dengan pertunjukan ogoh-ogoh yang baru pertama disaksikan tersebut. ”Ini sangat luar biasa, mereka sangat semangat tampil dalam parade ini. Semua orang juga terlihat senang melihatnya,” ungkap Bryan.
Binawan, seorang warga asal Denpasar mengatakan, tahun ini, dia sengaja datang menyaksikan parade ogoh-ogoh di Kuta karena ingin merasakan suasana yang berbeda dibandingkan dengan parade ogoh-ogoh di wilayah lain yang biasanya sering disaksikan.
”Biasanya saya melihat ogoh-ogoh di kawasan Catur Muka Denpasar, tahun ini mencoba datang ke Kuta dan ternyata di sini juga sangat ramai dan banyak wisatawan mancanegara juga. Tadi saya lihat ogoh-ogoh yang ditampilkan bersama dengan fragmentari juga sangat menarik,” tutur Binawan.