JawaPos.com – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Keagamaan dan Kepercayaan Hamka Haq mengatakan, konflik politik yang terjadi pada masa pemilu bukan karena ajaran agama. Namun, lebih ke ambisi untuk mengalahkan pihak lain.
“Konflik di antara kita biasanya terjadi bukan karena ajaran agama, tetapi ambisi politik yang mengatasnamakan agama. Ambisi politik yang ingin menguasaai kelompok lain, yang ingin hidup sendiri di negara ini dan mengabaikan kepentingan kelompok-kelompok lain,” kata Hamka Haq di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (23/3).
Hamka mengatakan, Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia, harus menjadi menjadi pelopor perdamaian. Karena itu, dengan berjalannya pemilu damai, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap terjaga.
“Jangan menjadi pelopor perpecahan. Jangan menjadi sumber kegaduhan di tengah masyarakat Indonesia yang sudah damai,” ucap Hamka.
Ia mengutarakan, Islam merupakan agama yang damai sesuai ajaran Rasulullah SAW. Terbukti, warga Madinah di zaman Nabi Muhammad SAW, juga tidak semuanya beragama Islam tapi bisa hidup bersama.
“Mereka hidup berdamai di Madinah, mengawal konstitusi. Dalam konstitusi Madinah semua agama yang ada di Madinah khusunya kaum Nasrani dan Yahudi diakui eksistensinya,” papar Hamka.
Lebih lanjut, Hamka mengajak masyarakat untuk senantiasa melestarikan budaya hidup rukun. Menurutnya, hidup rukun itu merupakan nikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada umatnya.
“Marilah kita umat beragama dan aliran kepercayaan apapun untuk bersama-sama melestarikan kenikmatan, meneruskan tradisi persaudaraan kebangsaan ini dengan menghayati dan mengamalkan secara benar agama kita masing-masing. Karena saya yakin semua agama mengajarkan kedamaian. Tidak ada agama yang mengajarkan konflik,” pungkasnya.