JawaPos.com – Video viral merekam rombongan pawai obor yang diikuti sejumlah orang berbaju loreng diadang sejumlah polantas di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Acara itu diketahui berlangsung di Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat, Minggu (19/3) malam.
Dilansir dari unggahan akun Instagram @bangranistones, konvoi tersebut dibubarkan pihak kepolisian. Terekam pula sejumlah massa mengenakan pakaian loreng dan beberapa orang menggunakan pakaian serba putih diadang oleh polisi.
Salah satu polisi yang berada di lokasi adalah Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman. Latif meminta massa yang melakukan konvoi tersebut putar balik.
“Aksi konvoi sambut Ramadan yang digelar ratusan warga Petamburan di Jalan KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat mendapat adangan dari petugas kepolisian,” tulis caption video dikutip dari akun @bangranistones, Senin (20/3).
Merespons unggahan itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa pawai obor ditertibkan karena menutup jalan dan mengganggu akses mobilitas masyarakat.
“Polda Metro sudah memberikan komunikasi, imbauan dan dialogis humanis serta solutif terkait kegiatan tersebut untuk dilakukan pada masing-masing lingkungannya saja. Solusinya adalah di tempat-tempat ibadah yang akan diamankan Polda Metro,” kata Trunoyudo kepada wartawan, seperti dikutip PojokSatu (Jawa Pos Group), Senin (20/3).
Trunoyudo menjelaskan, tindakan yang dilakukan itu sudah sesuai dengan aturan yang berlaku dalam Perkap 2017. “Terkait PP 60 tahun 2017 dan Juklap Kapolri 02/1995 terkait keramaian harus dipatuhi. Kemudian banyaknya kendaraan yang dilibatkan dengan kurang mentaati perundang-undangan UU RI No. 22 tahun 2009. Tentunya dapat mengganggu ketertiban dan keselamatan berlalu lintas di jalan umum dengan juga banyaknya melibatkan anak anak dengan menggunakan kendaraan roda dua dan pejalan kaki,” ucapnya.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu kembali menegaskan pihaknya akan tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas keamanan menjelang Ramadan. Menurutnya, suasana kondusifitas dibutuhkan terkhusus mengedepankan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.