JawaPos.com – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman memastikan, netralitas MK dalam menghadapi Pemilu 2024. Hal ini telah dibuktikan dalam perselisihan sengketa hasil Pemilu 2019 lalu.
“Kita sudah mengalami bagaimana tampak yang kurang baik dari pemanfaatan media sosial dalam kegiatan Pemilu Serentak 2019 lalu, sehingga ketika mengadili perkara hasil pemilu saya harus mengatakan, kami majelis hakim MK tidak tunduk dan tidak takut pada siapapun. Kecuali tunduk pada konstitusi dan hanya takut pada Allah SWT Tuhan YME,” kata Anwar Usman di Gedung MK, Jakarta, Senin (20/3).
“Hal tersebut sebagai penegasan kepada publik bahwa MK tetap menjaga independensinya dalam mengadili perkara apa pun,” sambungnya.
Anwar yang merupakan adik ipar dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menyatakan, maut, rezeki dan jodoh termasuk penentuan jabatan tidak bisa dihindari dalam kehidupan. Ia menegaskan, itu merupakan hak mutlak Allah SWT.
“Untuk itu independensi sebagai hakim konstitusi akan tetap kami jaga apa pun tantangan dan rintangannya. Saya pribadi tetap berpegang teguh pada risalah Rasulullah SAW yang menyatakan jika seandainya anakku Fatimah mencuri maka aku sendiri yang akan memotong tangannya,” ujar Anwar.
Menurut Anwar, putusan pengadilan tidak mungkin bisa memuaskan semua pihak. Hal ini bagi mereka yang merasa diakomodasi kepentingannya tentu akan membelanya.
“Tapi yang jelas apa pun putusan hakim harus dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT Tuhan YME,” papar Anwar.
Ia mengungkapkan, dalam mengambil putusan, para hakim konstitusi tidak jarang harus berbeda pendapat dengan pendapat mayoritas hakim konstitusi lainnya. Oleh karena itu, masing-masing hakim konstitusi penting bersikap bijaksana.
“Mari kita hindari pemanfaatan media termasuk media sosial untuk kepentingan tertentu, selain untuk menegakkan kebenaran hukum dan keadilan sesuai amanah konstitusi,” pungkasnya.