JawaPos.com – Pameran industri TPT ( Tekstil dan Produk Tekstil ) Inatex bersama Indo Intertex 2023 kembali bakal digelar di Jakarta International Expo. Pameran yang akan digelar Peraga Expo bekerja sama dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan beberapa asosiasi lainnya.
Pameran edisi ke–19 ini akan berlangsung selama 3 hari yakni 29–31 Maret 2023 menghadirkan lebih dari 500 peserta berasal dari 11 negara Asia dan Eropa.
“Industri TPT perlahan bangkit dan kembali menjadi salah satu industri manufaktur yang berkontribusi besar bagi perekonomian Nasional. Penyelenggaraan Inatex – Indo Intertex 2023 diharapkan dapat mendukung perkembangan Industri TPT Nasional,” papar Paul Kingsen, Project Director Peraga Expo di Jakarta, Senin (20/3).
Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi top 5 manufaktur tekstil dunia pada tahun 2030 dengan spesialisasi functional clothing. Kementerian Perindustrian telah membuat beberapa program yang diharapkan dapat membuat target tersebut berjalan mulus diantaranya, Program subtitusi Import dimanab pemerintah akan membatasi import dan menggantinya dengan meningkatkan utilisasi produksi yang sejalan dengan program lainnya yaitu restrukturisasi mesin dan peralatan setiap tahunnya.
Pemerintah juga menjamin kemudahan dalam mendapatkan bahan baku, penurunan harga gas bumidalam proses produksi, dan yang saat ini menjadi concern utama adalah ekspansi investasi.
“Investasi Industri TPT maupun pakaian jadi tumbuh cukup baik pada triwulan III 2022, dibandin periode yang sama pada tahun sebelumnya.” ujar Jemmy Kartiwa Sastraatmaja, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia.
Adi Rochmanto Pandiangan, Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka Kemenperin menyebutkan adanya perjanjian perdagangan bebas-Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) menjadikan Indonesia sebagai pemasok barang tekstil yang signifikan ke beberapa negara sehingga diharapkan terjadi peningkatan ekspor sektor tekstil dan fesyen.
“Sepanjang 2022 Industri TPT menyerap lebih dari 3,65 juta tenaga kerja, nilai ekspor juga meningkat sebesar 6,56% dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” papar Adi.
Pada pelaksanaan yang ke-19 tahun ini, Peraga Expo menargetkan pengunjung sebanyak 12.000 orang pengusaha dan professional. Para pengunjung akan mendapatkan akses masuk gratis dengan sebelumnya mendaftarkan diri.
Pameran ini akan turut menghadirkan teknologi platform online yang akan menghubungkan antara exhibitor dengan pengunjung dengan aplikasi Texmatch, yang memungkinkan mereka berinteraksi secara langsung, sebelum dan sesudah acara sekaligus membuka peluang baru.
Selain pameran, akan ada serangkaian sesi informatif dan mendidik tentang tren dan teknologi terkini di industri tekstil dan garmen. Salah satunya dikemas dalam Fashion Preneur Workshop dan seminar lainnya mengenai perkembangan Industri TPT Nasional , yang dihadiri para pakar dan ahli dari pemerintahan, asosiasi dan para
peserta pameran.
“Penting bagi pelaku bisnis TPT untuk hadir di acara ini guna meningkatkan wawasan mereka mengenai digitalisasi dan networking yang membentuk tren masa depan sehingga industri kita tidak menjadi sekedar “penjahit” namun menjadi trend leader, menggairahkan ekonomi sekaligus meningkatkan citra Indonesia di mata Internasional yang menjadi impian kita semua dan tentunya cita-cita Making Indonesia 4.0” tutup Paul Kingsen.