JawaPos.com – Kerentanan pada chipset dan modem ponsel pintar saat ini tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, hal ini dapat dimanfaatkan oleh penyerang atau penjahat siber untuk mendapatkan akses tidak sah ke data sensitif, mengontrol perangkat dari jarak jauh, atau menyebabkan kerusakan pada perangkat atau pengguna.
Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk tetap memperbarui patch atau tambalan keamanan dan pembaruan dari produsen untuk melindungi dari kerentanan tersebut. Selain itu juga, hal ini untuk memastikan keamanan informasi dan data pribadi.
Terkait kerentanan di chip ponsel, IT Home melaporkan bahwa tim keamanan Google Project Zero baru-baru ini menemukan 18 kerentanan di modem Samsung. Kerentanan ini memengaruhi beberapa model perangkat Samsung, termasuk seri Pixel 6, seri Pixel 7, seri Galaxy S22, dan model Galaxy A53.
Menurut laporan Google, empat dari 18 kerentanan dinilai sebagai “kritis”. Berbahaya, jika kerentanan dieksploitasi, penyerang dapat merusak ponsel korban dari jarak jauh tanpa memerlukan interaksi pengguna apa pun, selama mereka memiliki nomor teleponnya.
Google telah merilis pembaruan keamanan pada bulan Maret tahun ini untuk memperbaiki masalah ini pada ponsel Pixel. Namun, perlu dicatat bahwa Google belum memperbaiki kerentanan untuk Pixel 6, Pixel 6 Pro , dan Pixel 6a.
Karena chipset untuk smartphone ini dibuat di atas chip Samsung sendiri, dapat dimengerti bahwa mereka akan terpengaruh oleh hal yang sama. Perangkat yang terpengaruh meliputi:
Ponsel bermerek Samsung seperti seri Galaxy S22 , M33, M13, M12, A71, A53, A33, A21, A13, A12, dan A04, ponsel bermerek vivo seperti S16 , S15, S6, X70, Seri X60, dan X30, ponsel Google seperti seri Pixel 6 dan seri Pixel 7, semua perangkat wearable yang menggunakan chipset Exynos W920, dan kendaraan apa pun yang menggunakan chipset Exynos Auto T5123.
Pengguna harus tetap waspada dan memastikan untuk memperbarui perangkat mereka ke versi perangkat lunak terbaru sesegera mungkin untuk memastikan keamanan data dan informasi pribadi mereka.