JawaPos.com–Ormas Muhammadiyah akan menyebar 193 mubalig untuk mengisi ceramah agama selama Ramadan 1444 Hijriah di Kota Makassar.
”Kami menyiapkan 139 mubalig yang bakal disebar di Makassar melakukan dakwah di Bulan Suci Ramadan,” kata Sekretaris Majelis Tablig Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Makassar Ustad Munir Abdurrahman seperti dilansir dari Antara di Makassar.
Terkait penyebaran para mubalig itu, lanjut dia, Muhammadiyah telah menggelar tarhib atau pengajian melalui majelis tablig di Pusat Dakwah Islamiyah Muhammadiyah, Jalan Gunung Lompobattang, Makassar.
Ustad Munir Abdurrahman menyampaikan, kegiatan itu sebagai penyegaran dan penguatan para mubalig jelang Bulan Suci Ramadan sebelum berdakwah. Total mubalig itu akan mengisi masjid Muhammadiyah dan masjid binaan Muhammadiyah.
”Masjid yang dikelola majelis tabligh itu kurang lebih 131 masjid, 43 masjid Muhammadiyah selebihnya itu masjid binaan Muhammadiyah,” ujar Munir Abdurrahman.
Dia berharap para mubalig mampu mencerahkan dan memberikan pelayanan terbaik kepada umat selama Ramadan.
”Mereka menyajikan materi ceramah yang lembut menyejukkan, sehingga hati masyarakat itu tertarik untuk selalu menjalankan agama ini dengan baik dan benar,” tutur Munir Abdurrahman.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Makassar Nurdin Massi menyampaikan, mubalig Muhammadiyah adalah pilar utama.
”Sehingga jika ingin melihat Muhammadiyah maka lihatlah mubalignya. Momentum tarhib Ramadan ini sebagai ajang konsolidasi pencerahan umat, apalagi jelang Ramadan, kita fokus memberikan yang terbaik kepada umat,” papar Nurdin Massi.
Dosen Unismuh Makassar itu menambahkan, kegiatan tersebut merupakan program majelis tablig sebagai wadah bagaimana menjadikan mubalig Muhammadiyah itu menjadi mubalig yang hebat, punya kompetensi, punya referensi dan siap berkompetisi dengan mubalig lain.
”Sehingga lewat program atau pertemuan ini terus dilanjutkan,” tambah Nurdin Massi.
Menurut dia, sebagai mubalig harus senantiasa punya prinsip kerja 4K yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.
”Mengurus Muhammadiyah apalagi umat harus kerja keras, kemudian membangun ide untuk maju dibutuhkan kerja cerdas, menyelesaikan amanah dakwah harus kerja tuntas dan mengerjakan sesuatu harus kerja ikhlas karena lelah kita akan ditambah kekuatan oleh Allah SWT,” ucap Nurdin Massi.