Jawa Pos.com – Suara para pemain Bandung BJB Tandamata langsung memekik begitu spike dari opposite Ceren Kapucu tak mampu dibendung barisan pertahanan Jakarta Pertamina Fastron (JPF).
Poin tersebut mengantar BJB resmi menjadi tim keempat yang berhasil juara Proliga back–to–back setelah Surabaya Bank Jatim, Jakarta Popsivo, dan Jakarta Elektrik PLN.
Kemarin (18/3) malam Srikandi Kota Kembang sukses mengalahkan JPF dengan pertarungan ketat 3-2 (27-25, 25-22, 24-26, 20-25, 15-8) saat bersua di grand final yang berlangsung di GOR Amongrogo, Jogjakarta.
Pertarungan mental benar-benar terjadi di laga pemungkas kali ini. Saling susul angka kerap tak terhindarkan.
Hasil yang menyesakkan bagi JPF. Terlebih di set pertama. Tim asal ibu kota itu sebetulnya memulai pertandingan dengan baik dengan selalu unggul dan memiliki peluang untuk mengunci kemenangan.
Ketika sudah memimpin 23-17 dan tersisa dua poin untuk mengamankan angka justru bisa disamakan 23-23, 25-25 hingga berbalik tunduk 25-27.
Lalu, di set kedua takluk 22-25. Namun, di dua set setelahnya berhasil come back. Sayangnya, di set penentu, JPF seolah kehabisan bahan bakar.
Ketua Tim BJB Tachyan Iskandar menuturkan, saat posisi disamakan menjadi 2-2, tim mengubah strategi bermain. Ceren dan Madeline J. Guillen siap jadi algojo di dua sisi. Ceren berada di opposite dan Madeline di outside hitter.
’’Jadi, putarannya diubah. Dua-duanya di depan. Perhatian lawan terpecah,’’ jelasnya saat diwawancarai seusai pertandingan.
Madeline sendiri tak bisa menutupi kebahagiaannya lantaran back–to–back mengantar BJB meraih juara. ’’Ini musim kedua saya dan bisa juara dua-duanya. Ini luar biasa,’’ kata pemain Republik Dominika itu.
Pelatih JPF Eko Waluyo menyatakan, di set kelima, para pemainnya tegang. ’’Saat sudah mengambil dua set kehilangan kontrol. Sudah dikasih interupsi, tapi tidak jalan. Termasuk jam terbang juga ya di pemain,’’ ujarnya.
Pada partai perebutan tempat ketiga, Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia bisa mengobati luka akibat gagal melaju ke final. Mereka berhasil menduduki posisi ketiga setelah mengalahkan Jakarta BIN dengan skor 3-0 (27-25, 25-20, 25-18).
Kemenangan itu, bagi Petro, sebetulnya merupakan penurunan prestasi. Sebab, musim lalu mereka berhasil menembus grand final.
Pelatih Petro Ayub Hidayat menjelaskan, penurunan prestasi di musim ini tidak terlepas dari sakitnya Julieta Lazcano, pemain pilar asal Argentina.