JawaPos.com–Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menganggap Sunan Gresik sebagai teladan utama dalam hal menjalin hubungan antara ulama dan umara. Keharmonisan hubungan dua pemuka tersebut, bagi Ganjar jadi syarat mutlak untuk memakmurkan masyarakat.
Makam Sunan Gresik jadi lokasi kedua dalam rangkaian nyadran Ganjar dan istri setelah Sunan Ampel.
Waliyullah yang bernama Maulana Malik Ibrahim tersebut merupakan tokoh permulaan Walisongo. Lahir di Samarkand, Malik Ibrahim diajak ayahandanya untuk dakwah di tanah Jawa dan akhirnya diterima dengan baik oleh pemimpin Majapahit, penguasa Jawa waktu itu.
Diterimanya Malik Ibrahim di lingkaran kerajaan, tidak terlepas dari keramahan dakwah dan dicintai masyarakat yang sebagian besar belum memeluk Islam. Sebagaimana dikisahkan dalam banyak literatur, Malik Ibrahim mengawali dakwah dengan cara membuka pergaulan seluas-luasnya di kawasan pesisir Gresik.
Begitu mendapat banyak kepercayaan dari masyarakat setempat, Malik Ibrahim banyak melakukan dakwah lewat jalur perdagangan. Dari situlah akhirnya juga diterima pihak kerajaan.
”Cara dakwah beliau selalu menginspirasi sampai saat ini bagaimana beliau berdakwah dengan baik, dengan ramah dan akhirnya bisa menjalin hubungan baik dengan penguasa waktu itu,” kata Ganjar, Sabtu (18/3).
Apa yang dilakukan Maulana Malik Ibrahim tersebut, lanjut Ganjar, masih terasa melalui dakwah para ulama Tanah Air saat ini. Bahkan, relasi ulama dan umara, seperti yang dicontohkan Malik Ibrahim dalam membangun masyarakat masih diterapkan hingga kini.
”Kami bisa melihat bagaimana Habib Luthfi bin Yahya. Selain berhubungan dengan umara, beliau juga sangat konsen ketika masyarakat menghendaki beliau dalam setiap persoalan dan tidak melulu persoalan ibadah keagamaan,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, cara seperti itulah yang membuat Indonesia semakin baik. Apalagi, ditambah dengan proses penularan yang turun temurun.
”Kami bisa melihat kok, minimal di sini, bagaimana makam para wali juga dipenuhi dengan anak-anak. Dari situ anak-anak bisa belajar sejarah bagaimana negara ini dibangun dan dijaga. Semoga mereka meniru cara-cara dakwah yang baik yang dilakukan para pendahulu,” kata Ganjar.
Setelah satu jam tahlil dan berdoa di makam Sunan Gresik, Ganjar melanjutkan perjalanan ke makam Sunan Giri di wilayah Gresik. Sebelumnya, Ganjar juga berziarah ke Makam Sunan Ampel di Surabaya.
Ziarah yang dilakukan Ganjar itu merupakan rangkaian nyadran ke makam Walisongo yang dia lakoni bersama istrinya, Siti Atikoh. Menutup seluruh rangkaian nyadran itu, Ganjar dan istri akan ziarah di makam kedua orang tuanya.