JawaPos.com – Pemprov DKI Jakarta menyampaikan jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran depo Pertama di Plumpang, Jakarta Utara. Hingga Sabtu (18/3) ini dilaporkan bahwa kebakaran tangki bahan bakar minyak (TBBM) merengut 29 nyawa.
“Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga Sabtu (18/3), korban meninggal bertambah 1 orang. Sehingga total korban meninggal sebanyak 29 orang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji, Sabtu (18/3).
Sampai saat ini, kata Isnawa, sebanyak 15 orang masih dalam penanganan tim medis di dua rumah sakit. Semuanya ditangani secara optimal.
“Selama penanganan bencana tersebut, kami bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyalurkan berbagai bantuan yang terdiri atas makanan, pakaian, obat-obatan, dan berbagai kebutuhan dasar lainnya. Hal ini adalah upaya kami untuk memastikan pelayanan terbaik dan optimal untuk para korban,” ucapnya. Mantan Camat Tambora itu menyebut, hingga kini pengungsi tidak lagi berada di lokasi yang disediakan Pemprov DKI Jakarta.
Sebelumnya, Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa penyebab kebakaran hebat di Depo Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3) malam lalu bermula dari pipa inlet, bukan berasal dari tangki BBM.
“Nah, kalau kita lihat sebetulnya kemarin insiden itu ada di mana? Itu kalau kita lihat di ujung A yang oranye itu, di pojok atas kanan, atas kanan pas dibelokkan, ya di situ,” kata Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR di Senayan, Jakarta, Selasa (14/3).
“Jadi bukan di tangkinya, tapi di pipa di situ ada pipa yang masuk ke dalam tangki tersebut. Di pipa inlet itulah yang terjadi kebakaran,” lanjut Nicke Widyawati.