JawaPos.com – ’’Kalau malam sih horor sekali,’’ kata Nina kepada Jawa Pos, Jumat (17/3). Dia karyawan balai lelang yang kantornya berada di lantai 2 Pasar Tunjungan. Suasana horor ditimbulkan karena tidak ada lampu penerang di lantai 2. Apalagi di lantai 3. Jadinya gelap gulita.

Dia baru bisa bernapas lega ketika sudah di lantai 1. Sebab, di lantai dasar suasana cukup ramai. Saat ini mulai ada beberapa stan yang buka. Termasuk stan makanan dan minuman yang cukup banyak dikunjungi anak-anak muda. ’’Kalau lewat tangga, jalan cepat-cepat supaya segera sampai lantai 1,’’ ujarnya, lalu tertawa.

Menyusuri lorong lantai 2 Pasar Tunjungan bak uji nyali. Tidak ada lampu penerang. Pencahayaan hanya mengandalkan pantulan sinar matahari dari jendela-jendela gedung yang sudah usang. Bisa terbayang jika malam pasti gelap gulita. Itu menjadi keluhan para pedagang. ’’Kalau diberi lampu, kan nggak horor begini,’’ ujar Dhen Putri, pegawai restoran di Pasar Tunjungan.

Tidak ada tanda-tanda perawatan pada gedung itu. Cat tembok sudah mengelupas dan berlumut. Atap di lantai 3 banyak yang jebol. Tidak heran kalau hujan bocor sampai lantai dasar. ’’Banjir biasa di sini. Air mengalir sampai lantai 1,’’ ujar Hasan, pemilik warung kopi di Pasar Tunjungan lantai 1.

Pasar Tunjungan seperti sebuah ironi. Sangat kontras dengan Jalan Tunjungan dan Jalan Embong Malang yang mengitari gedung tersebut. Itu potret salah satu pasar yang dikelola Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS). Para pedagang sudah lama menuntut perbaikan pasar. Sebab, kondisinya sudah tidak layak lagi.

Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Surya Agus Priyo mengaku sudah melakukan mapping atas kondisi pasar. Memang dibutuhkan perbaikan fisik segera untuk beberapa pasar. Salah satunya Pasar Tunjungan. ’’Ini menjadi prioritas utama,’’ kata Agus.

Dia memastikan akan melakukan revitalisasi Pasar Tunjungan. Tapi, sebelum melakukan perbaikan fisik, langkah pertama yang akan dilakukan adalah uji laboratorium terkait kelayakan struktur bangunan.

Menurut dia, uji lab bangunan Pasar Tunjungan sangat penting. Jangan sampai nanti ketika sudah direvitalisasi, ternyata masa kekuatan bangunannya tidak lama.

’’Kami ingin tahu ketahanan bangunannya berapa lama. Dari sana baru diskusikan dengan pemkot untuk rencana revitalisasi,’’ kata Agus Priyo.

Selain Pasar Tunjungan, tahun ini ada tiga pasar lain yang akan ditangani. Yaitu, Pasar Pabean Cantian, Pasar Kendangsari, dan Pasar Kembang. Pasar-pasar itu akan direvitalisasi sehingga menjadi pasar tradisional yang maju.

Anggaran Perbaikan Bersumber dari Penyertaan Modal

PERUSAHAAN Daerah Pasar Surya (PDPS) merencanakan untuk merevitalisasi empat pasar tahun ini. Selain Pasar Tunjungan, juga ada Pasar Kembang, Pasar Pabean Cantian, dan Pasar Kendangsari. Anggarannya sekitar Rp 9,9 miliar.

Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Surya Agus Priyo mengatakan, anggaran itu berasal dari dana penyertaan modal Pemkot Surabaya. Tapi, sejauh ini dana segar dari pemkot tersebut belum turun. ’’Jadi, menunggu penyertaan modal dulu,’’ kata Agus.

PERPUTARAN EKONOMI: Suasana Pasar Pabean yang ramai Jumat (17/3). Pemkot Surabaya berencana merevitalisasikan pasar tersebut. (Allex Qomarulla/Jawa Pos)

Empat pasar itu sama-sama membutuhkan tindakan perbaikan segera. Pasar Kembang misalnya. Kondisinya cukup parah. Banyak bagian bangunan dan kios pedagang yang rusak akibat kebakaran pada Agustus 2021. Atap pasar juga rusak sehingga sangat mengganggu kenyamanan pedagang.

Pasar Pabean Cantian juga butuh perbaikan. Sebagai pasar grosir ikan dan sayur, kondisinya cukup terganggu karena sistem sanitasi pasar yang buruk. Saluran di dalam pasar lebih rendah dari saluran kota. Sehingga jika hujan, pasti terjadi banjir.

Adapun Pasar Kendangsari akan diproyeksikan menjadi pasar semimodern. Struktur bangunan dan modern akan didesain untuk memperoleh standar SNI. Nah, khusus Pasar Tunjungan, akan dilakukan uji laboratorium lebih dulu sebelum dilakukan revitalisasi total. ’’Setelah uang turun (dana penyertaan modal, Red), kami langsung aksi,’’ papar Agus.

Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya Suhendro menambahkan, manajemen baru siap memperbaiki pengelolaan pasar rakyat. Termasuk memperbaiki bangunan fisik pasar. Harapannya, revitalisasi akan bermuara pada kenaikan tingkat kunjungan sehingga bisa meningkatkan pendapatan pedagang. ’’Kami komitmen bahwa pelayanan kepada pedagang akan diutamakan,’’ ujar Suhendro.

SEGUDANG PEKERJAAN RUMAH PD PASAR SURYA

– Merevitalisasi 67 pasar rakyat secara berkelanjutan.

– Memperbaiki kualitas SDM dengan sistem manajemen yang lebih baik.

– Meningkatkan kualitas pelayanan kepada pedagang. Khususnya fasilitas kios/stan.

– Memperbaiki kinerja keuangan agar tidak mengalami kerugian finansial.

– Segera merekrut direksi yang masih kosong secara profesional dan transparan.

Sumber: Reportase Jawa Pos

By admin