JawaPos.com – Pelaku penusukan juru parkir hingga tewas berinisial HR, 46, di Pasar Tasik, Gambir, Jakarta Pusat, ternyata melakukan aksinya lantaran diawali berebut lahan parkir. Peristiwa yang menyebabkan SRS, 45, di Pasar Tasik, Tanah Abang, itu terjadi Kamis, (16/3) kemarin.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin, pelaku dan korban merupakan preman dan jukir parkir liar di kawasan pasar tersebut.
“Pelaku dan korban ini adalah juru parkir, masuk ke dalam parkir liar karena tidak masuk dalam orang orang yang mendapatkan perintah dari pemerintah daerah,” ujarnya Polres Metro Jakarta Pusat, Jumat (17/3).
Mulanya, kejadian yang membuat SRS tewas tersebut terjadi ketika pelaku kesal lantaran korban tak mau saling berbagi hasil parkir.
“Tersangka kesal dengan korban karena saat itu korban tidak mau membagi hasil uang parkirannya yang sebelumnya mereka. Mereka ini berkelompok, ya biasanya hasil parkiran selalu dibagi dan hari itu korban tidak mau membagi hasil parkirannya,” jelas Komarudin
Tak hanya itu, pelaku semakin muntab karena SRS lagi-lagi tak mau memberikan hasil parkir maupun lahan parkir kepadanya. Hingga akhirnya pelaku sempat cekcok dengan korban sampai kemudian terjadilah pembunuhan tersebut.
Sebelumnya, seorang juru parkir (jukir) berinisial SRS, 45, tewas lantaran ditusuk berkali-kali oleh seseorang yang belum diketahui identitasnya di Pasar Tasik, Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kejadian tersebut dibenarkan Kapolsek Gambir Kompol Mugia Yarry Juanda. Ia mengatakan, korban dan pelaku sebelumnya terlibat kejar-kejaran sebelum akhirnya terjadi insiden tersebut.
“Korban kejar-kejaran, sampai di Pasar Tasik itu, dia ditusuklah oleh pelaku. Kurang lebih jam 10.00 WIB,” kata Mugia saat dihubungi, Kamis (16/3)
Ia menyampaikan bahwa penusukan terhadap korban terjadi empat kali, dua luka tusuk di area perut, satu di bagian dada, dan satu lagi di pinggang korban. “Habis melakukan penusukan, si pelaku melarikan diri,” kata Mugia.
Saat ditemukan di lokasi kejadian, kata Mugia, korban sudah dalam kondisi tewas dan berlumuran darah. “Di dekat korban ditemukan pisau bersimbah darah, kami kan harus memastikan lagi, apakah itu pisau yang digunakan atau punya orang jatuh kan enggak tahu,” kata Mugia.