JawaPos.com – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) untuk memperkuat kolaborasi multisektor. Hal ini perlu dilakukan terutama dalam meningkatkan ekosistem inovasi di daerah tersebut.
Pesan itu disampaikan Yusharto saat menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penelitian dan Pengembangan Daerah se-Sumatera Selatan dengan tema “Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah untuk Peningkatan Referomasi Birokrasi dan Ekonomi Kerakyatan”. Kegiatan tersebut berlangsung di Ballroom Hotel Swarna Dwipa Palembang pada Kamis, (16/3).
Lebih lanjut Yusharto menegaskan, inovasi daerah tak akan tercipta tanpa adanya komitmen dari kepala daerah maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah tersebut. Selain itu, kolaborasi dalam membangun inovasi harusnya tidak dibatasi hanya dengan organisasi pemerintahan saja, tetapi juga dengan organisasi swasta.
“Kolaborasi harus dilakukan multisektor pentahelix untuk bisa menghasilkan inovasi yang mendukung penyelenggaraan pembangunan di daerah,” ujar Yusharto dalam keterangan tertulisnya kepada JawaPos.com.
Yusharto juga menjelaskan, pihaknya baru saja menyepakati kerja sama terkait Pengelolaan Jaringan Inovasi Pelayanan Publik Nasional (JIPPNas) bersama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), dan Lembaga Administrasi Negara (LAN). JIPPNas merupakan portal informasi inovasi pelayanan publik yang dikelola lintas kementerian dan lembaga.
“Kita akan membuat satu database yang bisa diakses oleh bapak/ibu sekalian (Pemda), sehingga bapak/ibu bisa mengetahui bentuk inovasi yang sudah dilakukan di daerah,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Yusharto juga mengapresiasi capaian Pemprov Sumsel atas inovasi yang telah dibangun. Dia mengatakan, berdasarkan varibael ukur Indeks Inovasi Daerah (IID) Provinsi Sumsel mengalami peningkatan pada sejumlah variabel meliputi variabel institusi, Sumber Daya Manusia (SDM) dan penelitian, serta hasil kreatif di tahun 2022.
Kendati demikian, lanjut Yusharto, Pemprov Sumsel masih perlu terus membenahi inovasi yang dimiliki. Sebab, dirinya mendapati masih ada penurunan beberapa variabel seperti variabel infrastruktur hingga kecanggihan produk.
Untuk itu, dia mengingatkan Pemprov Sumsel agar terus meningkatkan ekosistem inovasi di daerahnya. Terlebih inovasi bisa menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi daerah.
“Inovasi menjadi upaya pemecahan masalah bagi pemerintah daerah yang ada, seperti halnya yang terjadi pada tahun 2020 saat pandemi, banyak inovasi yang dihasilkan dapat menyelesaikan permasalahan pandemi saat itu,” pungkasnya.