JawaPos.com – Popularitas ChatGPT saat ini tidak bisa lepas dari nama sebuah perusahaan teknologi rintisan bernama OpenAI yang ternyata di belakangnya didukung oleh raksasa teknologi, Microsoft. Microsoft diketahui punya peran penting dalam melejitnya teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) generatif itu.
Dilansir dari Bloomberg, Microsoft diketahui membangun superkomputer untuk OpenAI setelah menginvestasikan USD 1 miliar atau berkisar Rp 15 triliun lebih ke startup tersebut pada 2019 lalu. Tantangannya adalah untuk melatih sekumpulan besar program kecerdasan buatan yang disebut model, yang membutuhkan layanan komputasi awan yang kuat untuk jangka waktu yang lama.
Untuk memenuhi tantangan ini, Microsoft harus merangkai puluhan ribu chip grafis A100 Nvidia Corp dan mengubah cara penempatan server di rak untuk mencegah pemadaman listrik. Superkomputer tahap awal memungkinkan OpenAI untuk merilis ChatGPT, sebuah chatbot viral yang berhasil menarik lebih dari satu juta pengguna dalam beberapa hari setelah go public pada November 2020.
Microsoft sekarang menggunakan kumpulan sumber daya yang sama untuk melatih dan menjalankan model kecerdasan buatannya yang besar, termasuk Bing baru, bot pencarian diperkenalkan bulan lalu, dan menjual sistem ke pelanggan lain.
Melatih model AI yang masif membutuhkan kumpulan besar unit pemrosesan grafis yang terhubung di satu tempat, seperti superkomputer AI yang dirakit oleh Microsoft. Setelah model digunakan, mesin tersebut kemudian bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan pengguna memerlukan pengaturan yang sedikit berbeda.
Microsoft kemudian menggunakan chip grafis untuk inferensi, tetapi prosesor tersebut tersebar secara geografis di lebih dari 60 wilayah pusat data perusahaan. Microsoft juga menambahkan chip grafis Nvidia terbaru untuk beban kerja AI, H100, dan versi terbaru teknologi jaringan Infiniband Nvidia untuk berbagi data lebih cepat.
Bing baru masih dalam pratinjau dengan Microsoft secara bertahap menambahkan lebih banyak pengguna dari daftar tunggu. Tim yang menangani hal ini selalu mengadakan rapat harian untuk mengetahui cara menghadirkan kapasitas komputasi yang lebih besar secara online dengan cepat dan memperbaiki masalah yang muncul.
Kru pit juga harus berurusan dengan kekurangan baki kabel, jadi mereka merancang baki kabel baru yang dapat diproduksi sendiri oleh Microsoft atau mencari tempat untuk membelinya. Mereka juga telah mencari cara untuk memeras sebanyak mungkin server di pusat data yang ada di seluruh dunia sehingga mereka tidak perlu menunggu bangunan baru.