JawaPos.com – Aparat TNI-Polri masih mengedepankan negosiasi dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Menurutnya, negosiasi pembebasan Philips membutuhkan waktu.
“Memang kalau negosiasi tidak akan sebentar, pasti butuh waktu yang panjang. Kita semua harus sabar, karena ini menyangkut nyawa manusia yang harus kita selamatkan. Meskipun satu orang, itu adalah nyawa manusia,” kata Kapuspen TNI Laksamana Muda TNI Kisdiyanto kepada wartawan, Kamis (16/3).
Philip sendiri sudah ditawan KKB sekitar 38 hari. Aparat tidak bisa asal bertindak dalam kasus ini. Sebab, keselamatan Philip jadi taruhannya.
“Memang KKB ini sudah sangat meresahkan dan mereka tidak peduli pada rakyat Papua sendiri,” jelas Kisdiyanto.
Sebelumnya, pihak Susi Air angkat suara mengenai salah satu unit pesawatnya yang ditemukan terbakar di Papua. Maskapai menduga kiat jika pesawat sengaja dibakar oleh pihak tertentu.
Representatives Susi Air, Donal Fariz mengatakan, pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY dilaporkan hilang kontak di Bandara Paro pada Selasa (7/2) sekitar pukul 06.17 WIT. Pesawat yang dipiloti Philip Mark Mehrtens itu seharusnya melaksanakan penerbangan dengan rute Timika – Paro – Timika.
Pesawat tersebut membawa 5 penumpang dan barang bawaan dengan total muatan 452 kilogram. Dua jam kemudian Susi Air mendapati ELT pesawat dalam posisi aktif pukul 09.12 WIT.
“Perusahaan kemudian menjalankan kondisi emergency di internal perusahaan dengan mengirimkan pesawat lain mengecek posisi Pesawat dan kemudian ditemukan dalam kondisi terbakar di runway,” kata Donal.
Donal menuturkan, maskapai menduga terbakarnya pesawat bukan karena gangguan teknis. Pasalnya, pesawat mendarat dan parkir dengan aman di lintasan.